Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Kremasi Jenazah 15 Warga Muslim Korban Covid-19, Pemerintah Sri Lanka Tuai Kecaman

Kemarahan timbul terhadap pemerintah Sri Lanka setelah mengkremasi setidaknya 15 Muslim termasuk bayi yang jadi korban meninggal Covid-19.

Andolu New Agency
Ilustrasi Virus Corona 

Selama akhir pekan, anggota masyarakat mengikat ribuan pita putih di gerbang pemakaman yang menampung krematorium, yang kemudian disingkirkan oleh pihak berwenang pada Senin pagi (14/12/2020).

Ini menambah kekecewaan online.

"Para hantu di Kanatte (kuburan) semalaman telah menyingkirkan saputangan putih yang diikat untuk mengenang bayi yang dikremasi secara paksa melawan keinginan orang tua," kata mantan menteri luar negeri Sri Lanka, Mangala Samaraweera di Twitter.

Negara kepulauan itu telah mengalami lonjakan kasus Covid-19 sejak Oktober, dengan jumlah meningkat hampir 10 kali lipat menjadi total lebih dari 32.790 kasus dan 152 kematian.

Menurut Dewan Muslim Sri Lanka, mayoritas korban virus corona di negara itu menganut Islam, meskipun mereka hanya 10 persen dari 21 juta populasi.

Juru bicara dewan, Hilmy Ahamed, mengatakan Muslim takut mencari bantuan medis karena mereka tidak ingin dikremasi jika meninggal.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengatakan penguburan harus diizinkan, jika dilakukan dengan tindakan pencegahan.

Ada ketegangan yang sedang berlangsung antara Muslim dan mayoritas Sinhala, yang sebagian besar beragama Buddha, sejak pemboman Paskah 2019 yang mematikan yang dilakukan oleh para ekstrimis Muslim lokal.

Berita ini tayang di Kompas.com dengan judul: Sri Lanka Dikecam Setelah 15 Muslim Korban Meninggal akibat Covid-19 Dikremasi 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved