Hari Kelima Protes Thailand: Demonstran Meluas ke Luar Bangkok
Aktivis pro-demokrasi di Thailand melancarkan protes hari kelima berturut-turut, Minggu (18/10/2020) di seluruh negeri.
The Nation melaporkan, mantan Perdana Menteri Yingluck Shinawatraditimbang melalui media sosial pada hari Sabtu, mengingatkan Prayuth tentang kudeta yang dia pimpin pada tahun 2014 yang memaksanya turun dari kekuasaan.
“Saya tidak tahu apakah semua orang masih ingat? Enam tahun lalu, sekelompok orang menyebut diri mereka Komite Reformasi Demokratik Rakyat dan menuntut pengunduran diri saya," katanya.

Saat itu, tutur Shinawatraditimbang , Prayuth Chan-ocha yang menjabat sebagai Panglima Militer Thailand melontarkan pertanyaan, apakah Shinawatraditimbang dapat terus memimpin pemerintahan?
“Pada akhirnya, saya memutuskan untuk mengumumkan pembubaran Parlemen untuk membuka jalan bagi pemilu baru sehingga rakyat dapat menentukan sendiri masa depan negara sesuai dengan prinsip demokrasi," tambahnya.
“Hari ini, peristiwa yang sama terjadi pada Prayuth. Pelajar, saudara dan saudari ingin melihat negara berubah, dan mereka meminta Prayuth untuk mengundurkan diri dan mengamandemen Konstitusi. Saya telah memantau situasi di Thailand dengan prihatin," tambahnya.
“Itu mengingatkan saya pada saat Anda (Prayuth) bertanya kepada saya enam tahun lalu apakah saya baik-baik saja," katanya.
"Saya harap Anda mengingatnya hari ini dan memilih untuk membuat keputusan dengan cepat sehingga negara bisa tenang dan maju," tuturnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)