Wawancara Khusus Presiden Suriah
Presiden Suriah Bashar Assad: Perang di Suriah Belum Berakhir, White Helmets Itu Teroris
Presiden Suriah Bashar Assad menyatakan kehadiran militer Rusia yang diundang Damaskus jadi titik balik perang melawan teroris di negaranya.
"Seperti yang saya katakan, dewan ini terdiri dari lobi, jadi mereka menerapkan apa pun yang mereka inginkan, dan mereka mengontrol Kongres dan (lembaga Negara) lainnya, dan media, dan lain-lain. Ada aliansi antara mereka yang memiliki kepentingan sendiri, kepentingan korporasi AS," lanjut suami Asma Assad ini.
"Jadi apa yang Anda miliki adalah seorang CEO, dan CEO ini tidak memiliki hak atau kewenangan untuk meninjau, dia harus menerapkan. Itulah yang terjadi pada (Presiden AS Donald) Trump ketika dia menjadi presiden setelah pemilu (2016)," tambah Bashar.
Sebagai contoh, Assad mengenang bagaimana proses pemakzulan diluncurkan terhadap Trump ketika dia berusaha untuk mengejar kebijakannya sendiri.
"Dia (Trump) harus menelan setiap kata yang dia ucapkan sebelum pemilihan. Itu sebabnya saya katakan Anda tidak mengharapkan seorang presiden, Anda hanya mengharapkan seorang CEO. Jika Anda ingin berbicara tentang perubahan kebijakan, Anda memiliki satu dewan. CEO akan berubah tetapi dewan tetap sama, jadi jangan berharap apa-apa, " pintanya.
Nominasi Trump untuk Hadiah Nobel
Bashar Assad menyatakan keterkejutannya atas nominasi Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian. Ia meragukan ada alasan untuk memberikan penghargaan bergengsi itu kepada pemimpin AS itu.
"Dia dicalonkan?," Tanya Assad ketika pewawancara meminta pendapatnya tentang nominasi Hadiah Perdamaian Trump, setelah dia gagal melaksanakan janjinya untuk menarik pasukan AS dari Suriah.
"Saya tidak tahu tentang ini. Jika Anda ingin berbicara tentang pencalonan nobel perdamaian, perdamaian tidak hanya tentang penarikan pasukan Anda. Langkah itu baik, tapi perdamaian itu tentang kebijakan Anda dan ini tentang perilaku Anda,” katanya.
“Itu berarti berhenti menduduki tanah, berhenti menggulingkan pemerintah hanya karena mereka tidak bersama Anda, berhenti menciptakan kekacauan di berbagai wilayah dunia. Perdamaian adalah mengikuti hukum internasional dan mendukung Piagam PBB. Ini damai, inilah saat Anda pantas mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian,” lanjut Assad.
Presiden Suriah kemudian mempersoalkan Hadiah Nobel Perdamaian 2009 yang diberikan kepada Presiden AS Barack Obama, yang menurut Assad baru saja terpilih dan tidak melakukan apa-apa, kecuali pindah dari rumahnya ke Gedung Putih.
“Mereka akan memberikannya kepada Trump untuk sesuatu yang serupa. Saya tidak tahu apa itu, tapi yang pasti bukan perdamaian," tambah Bashar.
Helm Putih Alat Terorisme
Kepada Bashar, pewawancara menanyakan hal ihwal kelompok White Helmets. Bashar secara lugas menyebutnya kelompok itu alat atau sarana terorisme.
Mereka diciptakan Inggris, didukung AS dan, tentu saja, Prancis dan negara-negara barat lainnya, dan digunakan langsung Turki,” kata Bashar Assad.
Negara-negara inilah menurut Bashar Assad yang jadi “ayah dan ibu” White Helmets, yang seharusnya bertanggung jawab atas terorisme dan kekejaman lainnya yang dilakukan oleh kelompok ini di Suriah.