Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Donald Trump Rupanya Sengaja Remehkan Bahaya Covid-19, Akui Tak Ingin Warga AS Panik dan Takut

Presiden AS Donald Trump mengatakan dia meremehkan krisis COVID-19, karena tidak ingin membuat panik.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
JIM WATSON / AFP
Presiden AS Donald Trump duduk dengan tangan bersilang saat diskusi meja bundar tentang Pembukaan Kembali Sekolah-Sekolah Amerika yang Aman selama pandemi, di Ruang Timur Gedung Putih pada 7 Juli 2020, di Washington, DC. 

"Dan itu sangat rumit. Itu sangat rumit. Itu juga lebih mematikan daripada flu beratmu," kata Trump dalam rekaman wawancara 7 Februari lalu dengan Woodward.

Presiden AS Donald Trump tiba di Presbyterian Weill Cornell Medical Center New York di New York, pada 14 Agustus 2020 untuk mengunjungi saudaranya yang sakit, Robert Trump
Presiden AS Donald Trump tiba di Presbyterian Weill Cornell Medical Center New York di New York, pada 14 Agustus 2020 untuk mengunjungi saudaranya yang sakit, Robert Trump (JIM WATSON / AFP)

Baca: Donald Trump Batalkan Kunjungan ke Pemakaman Karena Takut Kehujanan

Kemudian, seminggu setelah wawancara itu, Trump mengatakan pada briefing di Gedung Putih bahwa jumlah kasus virus corona di AS, dalam beberapa hari akan turun mendekati nol.

Setelah pengakuan ini terungkap, Woodward mendapat kritikan di sosial media lantaran menyembunyikannya.

Dalam sebuah wawancara dengan Associated Press, Woodward membela diri dari kritikan itu.

"Dia mengatakan ini padaku, dan aku berpikir, 'Wow, itu menarik, tapi apakah itu benar?' Trump mengatakan hal-hal yang tidak tepat, bukan?" ujar Woodward dalam wawancara telepon.

Baca: Muncul Spekulasi Donald Trump Terkena Stroke, Sang Presiden dan Dokter Pribadinya Langsung Membantah

Adapun beberapa rekan dari Partai Republik membela Trump terkait terungkapnya pengakuan bahaya virus corona pada Rabu kemarin.

"Tindakannya untuk menutup ekonomi adalah tindakan yang tepat," kata Senator Lindsey Graham.

"Dan saya pikir, waktu akan berbicara mengenai fakta dengan sendirinya," sambungnya.

Kala itu, Woodward melakukan 18 wawancara dengan Trump untuk buku tersebut.

Terdapat beberapa pengakuan lain, termasuk pernyataan Trump yang meremehkan para pemimpin militer AS.

Baca: Donald Trump Bantah Tuduhan Menyebut Tentara AS yang Gugur sebagai Pecundang, Ini Reaksi Joe Biden

Sebelumnya, Trump menuai kritik lantaran ia merendahkan para veteran militer AS yang telah gugur.

Dalam buku Woodward, seorang pembantu mantan Menteri Pertahanan Jim Mattis mendengar Trump berkata mengenai hal itu dalam sebuah pertemuan.

"Para jenderal sialan saya adalah sekelompok 'pussies', karena mereka lebih peduli pada aliansi daripada kesepakatan perdagangan," ungkap Trump.

Kemudian, Mattis meminta ajudannya untuk mendokumentasikan komentar itu dalam email, dan berakhir dalam laporan Washington Post.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved