Donald Trump Bantah Tuduhan Menyebut Tentara AS yang Gugur sebagai Pecundang, Ini Reaksi Joe Biden
Presiden Amerika Serikat Donald Trump membantah menyebut tentara AS yang mati sebagai 'pecundang' dan 'pengisap'.
TRIBUNNEWS.COM - Donald Trump membantah tuduhan dirinya menyebut tentara Amerika Serikat (AS) yang kehilangan nyawa dalam perang sebagai "pecundang" dan "bodoh".
Klaim tersebut datang ketika Presiden AS membatalkan perjalanannya ke pemakaman di Prancis pada 2018 silam.
Pembatalan tersebut dilakukan karena ia menyalahkan cuaca buruk pada saat itu.
Menurut majalah The Atlantic, Trump dilaporkan telah bertanya kepada para pembantunya.
"Mengapa saya harus pergi ke kuburan itu? Tempat itu penuh dengan pecundang," ujar Trump kepada para pembantunya, dikutip dari Sky News, Jumat (4/9/2020).

Baca: Donald Trump Batalkan Kunjungan ke Pemakaman Karena Takut Kehujanan
Baca: Baru Terungkap, Kim Jong Un Ternyata Takut Diracun Saat Bertemu Donald Trump di Singapura
Sedangkan dalam pertemuan lain, diduga Presiden 'mencap' marinir AS yang kehilangan nyawa di Pertempuran Belleau Wood dalam Perang Dunia Pertama sebagai "pengisap".
The Atlantic mengatakan telah berbicara dengan empat orang yang memiliki informasi langsung tentang diskusi kunjungan pemakaman itu.
Sementara kantor berita Associated Press mengatakan, seorang pejabat senior Departemen Pertahanan telah mengkonfirmasi beberapa pernyataan, termasuk komentar pemakaman 2018.
Namun Trump bersikeras mengatakan klaim itu "sepenuhnya salah".
Presiden yang secara konsisten memposisikan dirinya sebagai pendukung militer dan veteran itu membantah klaim tersebut.

Baca: Serang Balik, Joe Biden Ingin Selamatkan Amerika Serikat dari Kekacauan yang Diciptakan Donald Trump
Baca: Donald Trump Serang Joe Biden: China Sangat Ingin Dia Menangkan Pilpres AS
Bahkan ia menyebut situs yang menerbitkan pernyataan itu sebagai "majalah yang mengerikan".
"Hewan apa yang akan mengatakan hal seperti itu," ujar Trump saat berada di Air Force One pada Kamis malam.
Adapun, Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows juga turut menanggapi klaim tersebut.
"Sangat menyedihkah bahwa orang-orang akan pergi selama menjelang kampanye presiden untuk mencoba mencoreng seseorang," ujarnya kepada wartawan dalam penerbangan itu.
Di sisi lain, saingan Trump dari Partai Demokrat Joe Biden dengan cepat menanggapi tuduhan tersebut.