Iran Kritik Perdamaian Israel dengan UEA: Seperti Menusuk Palestina
Iran mengatakan kesepakatan antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) berbahaya dan tidak sah.
"Tidak ada perubahan pada rencana saya untuk memperpanjang kedaulatan, kedaulatan kami di Yudea dan Samaria, dalam koordinasi penuh dengan Amerika Serikat," kata Netanyahu di Yerusalem, menggunakan nama alkitab untuk Tepi Barat yang diduduki.
Sementara itu, sebuah tweet dari pemimpin UEA menunjukkan bahwa negara Teluk itu memandang rencana aneksasi Israel sebagai suatu yang tidak akan dilakukan.
Baca: Mantan Petinggi Israel Terang-terangan Rayakan Ledakan Dahsyat di Beirut, Buat Rakyat Lebanon Geram
"Sebuah kesepakatan dicapai untuk menghentikan aneksasi Israel lebih lanjut atas wilayah Palestina," tulis Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan di Twitter.
Menteri Luar Negeri UEA Anwar Gargash mengatakan dalam jumpa pers bahwa "sebagian besar negara akan melihat ini sebagai langkah berani untuk mengamankan solusi dua negara, memberikan waktu untuk negosiasi".
Namun, pihak Israel mengklaim teritorial Tepi Barat yang diduduki merupakan bagian dari tanah air bersejarah bagi orang-orang Yahudi.
Sebagaimana diuraikan dalam proposal Timur Tengah rancangan Trump yang kontroversial pada Januari lalu, Israel berencana untuk mencaplok sekitar 30 persen wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Proposal Trump telah memicu kemarahan global dan ancaman pembalasan terhadap Israel, termasuk dari Uni Eropa.
Palestina tolak kesepakatan Israel-UEA
Sementara Netanyahu menyambut 'era baru' antara Israel dan dunia Arab menyusul kesepakatan antara negeri itu dengan UEA, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengatakan, "dengan kuat menolak dan mengutuk" dan menyerukan pertemuan darurat Liga Arab.
Dalam sebuah pernyataan, Abbas menyebut kesepakatan itu sebagai "serangan" terhadap warga Palestina dan sebuah "pengkhianatan", termasuk mengklaim bahwa Yerusalem adalah ibu kota dari Palestina di masa depan.
Hamas, kelompok yang mengontrol jalur Gaza yang terkepung, menolak pakta Israel-UEA sebagai "hadiah untuk pendudukan dan kejahatan Israel" dan mengatakan bahwa hal itu "tidak berpihak pada rakyat Palestina".
Kementerian luar negeri Palestina mengatakan telah memanggil duta besarnya untuk UEA sebagai tanggapan atas kesepakatan itu, The Associated Press melaporkan pada Kamis malam.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Caplok Tepi Barat, PM Israel: Ditunda, Bukan Dibatalkan",
Sebagian tayang di Kontan: https://internasional.kontan.co.id/news/respons-keras-iran-atas-kesepakatan-uni-emirat-arab-israel