Jumat, 3 Oktober 2025

Iran Kritik Perdamaian Israel dengan UEA: Seperti Menusuk Palestina

Iran mengatakan kesepakatan antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) berbahaya dan tidak sah.

Ist
Anak-anak di Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Iran mengatakan kesepakatan antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) berbahaya dan tidak sah.

Hal itu sebagaimana disampaikan kantor berita resmi Iran, IRNA, mengutip Kementerian Luar Negeri Iran pada hari Jumat (14/8/2020).

Mengutip Reuters, pernyataan Iran ini sebagai respons terhadap kesepakatan antara kedua negara yakni UEA-Israel, yang menormalkan hubungan mereka.

"Langkah memalukan Abu Dhabi untuk mencapai kesepakatan dengan rezim Zionis palsu (Israel) adalah langkah berbahaya dan UEA dan negara lain yang mendukungnya akan bertanggung jawab atas konsekuensinya," tulis pernyataan Kemenlu Iran, sebagaimana diberitakan IRNA.

Baca: Palestina Akan Serahkan Senjata pada Israel Jika Aneksasi Tepi Barat Terus Berlanjut

"Ini menusuk dari belakang Palestina dan akan memperkuat persatuan regional melawan rezim Zionis," tambah kementerian luar negeri Iran.

Ambisi Israel

Israel tampaknya berhasil membohongi Amerika Serikat dan (AS) dan Uni Emirat Arab (UEA). Israel masih berambisi mengambil wilayah Tepi Barat dari Palestina.

Sebelumnya, dengan perantara Amerika Serikat, Israel dan UEA mencapai kesepakatan untuk normalisasi hubungan kedua negara.

Baca: Normalisasi Hubungan Diplomatik UEA-Israel, Apa yang Disepakati?

Salah satu syarat kesepakatan itu adalah Israel menghentikan rencana aneksasi Tepi Barat.

Israel dan UEA sepakat pada Kamis kemarin (13/8/2020) untuk menormalisasi hubungan diplomatik yang diperantarai oleh Amerika Serikat (AS), dengan Tel Aviv berjanji akan menghentikan aneksasi alias pencaplokan atas Palestina.

Israel dan UEA sepakat pada Kamis kemarin (13/8/2020) untuk menormalisasi hubungan diplomatik yang diperantarai oleh Amerika Serikat (AS), dengan Tel Aviv berjanji akan menghentikan aneksasi alias pencaplokan atas Palestina.

Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh 3 negara itu, dikatakan bahwa "Israel akan menangguhkan deklarasi kedaulatan" atas wilayah Tepi Barat yang diduduki.

Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan tidak ada perubahan rencana tentang aneksasi Tepi Barat meski ada kesepakatan dengan Uni Emirat Arab.

Baca: Sirkus Diplomatik yang Menghina di Balik Kesepakatan Emirat Arab dan Israel

Melansir Aljazeera, Netanyahu mengatakan dirinya setuju untuk 'menunda' aneksasi wilayah Tepi Barat yang diduduki, sebagai bagian dari kesepakatan normalisasi dengan Uni Emirat Arab namun rencana itu tidak dihapus.

Dalam pidato televisi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan tersebut, Netanyahu mengatakan dia hanya setuju untuk "menunda" aneksasi, dan bahwa dia tidak akan pernah "menyerahkan hak kami atas tanah kami".

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved