Minggu, 5 Oktober 2025

Warga India Bunuh 50 Sopir Taksi, Mayatnya Dibuang ke Kanal Buaya untuk Hilangkan Jejak

Setelah menghabiskan 16 tahun di penjara, pria 62 tahun itu diberi pembebasan bersyarat pendek pada Januari.

Editor: Hasanudin Aco
Dekhi Police/Indiatimes
Devender Sharma (kaos oranye), pria pembunuh berantai di India. Ia mengaku telah membunuh 50 sopir taksi dengan cara membuang mayatnya ke sebuah kanal berisi buaya. Lalu menjual taksi untuk keuntungan pribadi. 

TRIBUNNEWS.COM, INDIA - Seorang pria bernama Devender Sharma (62) ditangkap polisi kasus pembunuhan berantai

Sharma bahkan mengakui telah membunuh lebih dari 50 sopir taksi dimana semua mayatnya di buang ke sebuah kanal penuh buaya untuk menghilangkan jejak.

Seperti dilansir CNN, pria ini ditangkap saat menjalani pembebasan bersyarat namun tak disiplin dan maah melarikan diri.

Antara tahun 2002 hingga 2004, Devender Sharma dihukum karena membunuh tujuh pengemudi taksi.

Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup di Jaipur, sebuah kota di negara bagian utara Rajasthan, India.

Setelah menghabiskan 16 tahun di penjara, pria 62 tahun itu diberi pembebasan bersyarat pendek pada Januari.

Baca: Kisah Mantan Pemakai Narkoba dan Pembunuh, Luluh Bertemu Wanita Singaparna, Kini Jualan Coet Batu

Tetapi ketika 20 hari di luar sudah habis, Sharma tidak kembali ke penjara.

Pada hari Rabu - sekitar enam bulan setelah dia hilang - polisi India menangkap Sharma di ibukota negara bagian Delhi, India.

Di sana ia tinggal dengan seorang janda yang telah dinikahinya sejak gagal kembali dari pembebasan bersyarat.

Menurut rilis polisi, ketika ditanyai, Sharma mengakui bahwa dia telah melanggar syarat pembebasan bersyaratnya dan tidak berencana untuk kembali ke penjara.

Sharma juga menjelaskan tentang masa lalunya yang kriminal.

Sharma memperoleh gelar Sarjana Kedokteran dan Bedah Ayurvedic pada tahun 1984 dari Bihar.

Kemudian menjalankan sebuah klinik di sebuah rumah sakit di Rajasthan selama 11 tahun, dimulai pada tahun 1984.

Wakil Komisaris Polisi (Cabang Kejahatan) Rakesh Paweriya menjelaskan bahwa pada tahun 1994, Sharma berinvestasi di sebuah perusahaan bahan bakar. Namun ia kena tipu.

Setelah itu ia mulai menjalankan agen gas palsu di Aligarh dan melakukan kontak dengan Raj, Udaiveer dan Vedveer yang diduga melakukan pencurian.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved