Virus Corona
'Hari Terindah' di Italia, Saat Toko-toko dan Bar Akhirnya Buka kembali
Pelanggan kembali bisa menyeruput cappuccino di dalam bar, pada pagi hari, meskipun tetap menerapkan jaga jarak.
Monica Robaldo, pemilik restoran 1877 Pierre Alexis di Courmayeur, mengatakan ia tidak akan membuka kembali sebelum akhir Mei.
"Kami memiliki pelanggan setia... sebagian besar wisatawan, sehingga sementara perjalanan antara daerah dan dari luar negeri tidak diperbolehkan, tidak akan membuka kembali, "katanya.
Meskipun ada banyak jalan kota kembali dibuka pada hari Senin pagi, beberapa orang tampak ragu untuk melanjutkan kebiasaan lama mereka.
Angelo Lombardo, pemilik Cocco Caffe di utara kota Bologna, hanya memperbolehkan untuk melayani maksimum empat pelanggan pada satu waktu.
"Banyak orang hanya berjalan dan melihat dari luar, bertanya-tanya apakah mereka bisa masuk atau tidak," katanya.
Perdana Menteri Giuseppe Conte mengatakan perjalanan dari dan ke Italia, serta antarawilayah lainnya, akan dibuka kembali mulai 3 Juni mendatang.
Baca: Dikenal Berkhasiat untuk Kesehatan, Nyatanya Air Rendaman Bawang Putih Juga Punya Efek Samping Ini
Conte menjelaskan, pemerintah berusaha untuk memulai kembali kegiatan ekonomi, sembari tetap berhati-hati di tengah pandemi.
Gimnasium, kolam renang, pusat olahraga, bioskop, teater dan lainnya akan secara bertahap dibuka kembali.
Keputusan ini merupakan langkah terbesar bagi negara yang sempat menjadi terbanyak jumlah kasus terinfeksi virus corona.
Baca: Sebut Kasus Century, Sekjen PPP Khawatir Skema Pelatihan Kartu Prakerja Kelak Jadi Skandal Hukum
Bahkan Italia sempat mencatatkan rekor lebih dari 900 orang meninggal dunia akibat virus corona dalam 24 jam. Hal itu terjadi pada 27 Maret lalu.
Namun kini, hanya 153 orang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir.
"Kami punya risiko kurva penularan dapat naik lagi," kata Conte dalam konferensi persnya di televisi.
"Kami harus menerimanya, jika tidak, tidak akan pernah bisa memulai lagi," tegasnya.
Conte kembali menghidupkan ekonomi setelah sempat lumpuh selama pemberlakuan lockdown pada awal Maret lalu, untuk melawan pandemi yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 31.500 orang di Italia--jumlah tertinggi ketiga di dunia di bawah Amerika Serikat dan Inggris.
Baca: Terhempas Corona, Etihad Airways Lakukan PHK Karyawan, Termasuk Awak Kabin
Sektor pariwisata menjadi andalan penyumbang pertumbuhan ekonomi di Italia.