Virus Corona
Mengejutkan!, Rusia Jadi Negara Kedua Wabah Corona, Orang Dekat Putin Pun Terinfeksi Covid-19
Sejumlah media Rusia melaporkan Peskov, yang telah menjadi jubir Putin sejak 2012,kini berada di rumah sakit.
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA -- Rusia mencatat lebih dari 232.000 kasus positif Covid-19, Rabu (13/5), sehingga menempatkan negara itu pada urutan kedua kasus terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat AS).
Selama 10 hari terakhir, jumlah kasus di Rusia senantiasa melampaui 10.000 per hari.
Dalam 24 jam terakhir saja, ada sebanyak 10.899 kasus. Di antara orang yang terjangkit virus corona adalah Dmitry Peskov, Juru Bicara Presiden Vladimir Putin.
Sejumlah media Rusia melaporkan Peskov, yang telah menjadi jubir Putin sejak 2012,
kini berada di rumah sakit.
"Ya, saya sakit. Saya kini menjalani perawatan," kata Peskov.
Dia merupakan pejabat tinggi terkini yang teruji positif mengidap Covid-19 setelah
Perdana Menteri Mikhail Mishustin, Menteri Kebudayaan Olga Lyubimova, serta Menteri Konstruksi Vladimir Yakushev, dan seorang asistennya.
Baca: Ayah Khabib Nurmagomedov Dikabarkan Masuk Rumah Sakit dalam Kondisi Kritis
Baca: Menteri Bintang Sambut Baik Bantuan Spesifik Bagi Perempuan dan Anak dari Nestle Indonesia
Baca: Sakit Perut yang Dialami Anak-anak Bisa Jadi Gejala Awal Tertular Virus Corona, Begini Penjelasannya
Baca: Sakit Perut yang Dialami Anak-anak Bisa Jadi Gejala Awal Tertular Virus Corona, Begini Penjelasannya
Peskov mengatakan kepada kantor berita TASS, dia terakhir bertemu secara langsung
Presiden Putin lebih dari sebulan lalu.
Putin diketahui bekerja dari kediamannya, luar ibu kota Moskow dan, menurut Kremlin (Kantor Presiden Rusia), kesehatannya dijaga.
Meski mencatat jumlah kasus positif terbanyak kedua di dunia, Rusia melaporkan angka kematian mencapai 2.116 orang. Sejauh ini Moskow adalah pusat penyebaran di Rusia.
Lebih dari setengah jumlah kasus positif dan jumlah kematian terkait Covid-19 berada di Moskow.
Sebanyak lima pasien Covid-19 meninggal dunia di St Petersburg, Rusia, pada Selasa
(12/5), setelah rumah sakit tempat mereka dirawat dilalap api.
Kebakaran yangmenghanguskan ruang perawatan intensif tersebut tampaknya dipicu oleh korsleting pada unit ventilator, sebagaimana dilaporkan sejumlah kantor berita Rusia.
Api telah dipadamkan dan sebanyak 150 orang sudah dievakuasi dari rumah sakit,
sebut kementerian penanganan keadaan darurat Rusia.

Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin, mengatakan karantina wilayah atau lockdown akan dilonggarkan dan aktivitas bisnis akan kembali berfungsi, mulai Selasa (12/5).
Dia mengatakan periode tidak bekerja di seluruh wilayah Rusia sudah diterapkan
selama enam minggu demi mengekang penyebaran virus.