Virus Corona
India Rekrut 1.500 Pasien untuk Uji Coba Solidaritas Global WHO untuk Pengobatan Covid-19
India akan merekrut sekira 1.500 pasien di 30 rumah sakit seluruh negeri untuk uji coba solidaritas global dari WHO untuk pengobatan penyakit Covid-19
"Komite etika secara teliti melihat setiap aplikasi dan persetujuan diberikan setelah uji tuntas," jelasnya.
"Hanya karena kami melacak cepat, bukan berarti kami akan berkompromi pada kualitas," tegasnya.
Lebih dari 100 Negara Minta Partisipasi
Sebelumnya, pada 28 Maret 2020, ICMR mengumumkan India akan berpartisipasi dalam uji coba Solidaritas WHO.
Melalui uji coba, lebih dari 100 negara telah meminta partisipasi untuk menemukan terapi yang efektif sesegera mungkin.
"Partisipasi beberapa unit uji klinis atau rumah sakit di banyak negara akan memastikan pendaftaran peserta yang memadao dalam waktu sesingkat mungkin," ungkap ICMR dalam sebuah pernyataan.
"Ini akan membantu identifikasi jalur cepat dari opsi pengobatan yang benar untuk penyakit Covid-19," terang ICMR.
Baca: Donald Trump Hentikan Promosi Hidroksiklorokuin setelah Penelitian Tak Tunjukkan Manfaat
Baca: Studi: Pasien Corona yang Diberi Hidroksiklorokuin Miliki Tingkat Kematian yang Lebih Tinggi
Sebagai catatan, pasien yang memberikan persetujuan untuk berpartisipasi dalam uji coba, tidak akan bisa memilih lengan mana menjadi bagian uji coba.
Untuk diketahui, semua obat akan dicoba dalam uji coba terebut.
Kecuali remdesivir karena sudah digunakan di India untuk berbagai kondisi kesehatan lainnya.
"Ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana obat-obatan bekerja pada tahap awal penyakit, apa efeknyua seiring perkembangan penyakit," ungkap dr Shella.
"Hasilnya akan didasarkan pada pendaftaran global, berarti data dari pasien yang direkrut dari semua negara, akan dianalisis untuk mencapai kesimpulan," tambahnya.
*WHO belum merekomendasikan obat atau vaksin apa pun untuk pengobatan Covid-19. Penelitian lebih lanjut masih dalam perkembangan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)