Pimpinan Iran Melarang Semua Kegiatan Massal selama Ramadan
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menyarankan untuk melarang semua kegiatan massal selama bulan Ramadan ini.
Komentar Khamenei muncul setelah Kementerian Agama Mesir memberhentikan semua perayaan dan doa larut malam selama Ramadan.
Selain itu juga melarang buka puasa bersama, sebagaimana tradisi umat Islam saat Ramadan.
Pemerintah Mesir bersikeras virus itu terkendali meski infeksi meningkat di negara berpenduduk 100 juta populasi itu.
Kamis (23/4/2020) lalu, pusat operasi jantung terkemuka di Mesir mengidentifikasi sejumlah kasus virus corona.
Yayasan Jantung Magdi Yacoub di selatan kota Aswan, yang didirikan oleh seorang ahli bedah transplantasi Mesir-Inggris mengatakan telah mengidentifikasi empat kasus.
Mereka adalah satu pasien dan tiga penjaga keamanan sehingga kini keempatnya harus diisolasi.
Baca: Kasus Positif Corona di Turki Lampaui Iran dan Tertinggi di Timur Tengah
Baca: Iran Izinkan Beberapa Bisnis di Teheran Dibuka Kembali
Pihak rumah sakit mengatakan akan memantau mereka yang menunjukkan gejala dan mensterilkan bangsal sambil terus merawat pasien kritis.
Hampir 20 petugas medis di rumah sakit kanker Mesir dites positif Covid-19 awal bulan ini.
Hal ini meningkatkan kekhawatiran adanya penularan masif di fasilitas kesehatan di seluruh negara berpenduduk terbesar di dunia itu.
Bahkan ada sejumlah dokter yang sudah terinfeksi di tiga rumah sakit besar lainnya, hingga pihak rumah sakit menghentikan semua kegiatan kecuali operasi kritis.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)