Sabtu, 4 Oktober 2025

Alasan Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, jadi Kandidat Kuat Menggantikan Kepemimpinan Korea Utara

Setelah Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, diisukan kritis, tiba-tiba muncul nama baru, yakni Kim Yo Jong, yang merupakan adiknya.

Penulis: Ika Nur Cahyani
AFP/POOL/JORGE SILVA
Kim Yo Jong, adik perempuan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri sebuah acara di Ho Chi Minh Mausoleum, Hanoi, 2 Maret 2019. Nama Kim Yo Jong baru-baru ini diperbincangkan. Ia dianggap menjadi kandidat terkuat pemimpin Korea Utara ditengah rumor kondisi Kim Jong Un yang disebut-sebut kritis. 

Kemudian, saudara laki-laki Kim, Kim Jong Chol bukanlah pilihan yang tepat.

Lantaran sikapnya rendah hati dan terlihat kurang berminat pada politik.

Di sisi lain, Kim Yo Jong sudah cukup mendapat ketenaran di kancah politik dalam maupun luar negeri selama dua tahun terakhir ini.

Sebagai catatan, Kim Jong Un ada pada posisi yang sama dengan Kim Yo Jong beberapa tahun sebelum ayahnya meninggal.

Yakni menerima promosi, tampil di media, dan memperkuat profil politiknya.

Meski ada spekulasi Kim Jong Un memiliki seorang putra calon penerusnya, namun sangat sedikit informasi terkait hal itu.

Bahkan jika benar Kim Jong Un memiliki anak lelaki, bisa jadi masih berusia 10 tahunan.

Dengan demikian, Kim Yo Jong harus mengambil posisi kepemimpinan setidaknya sampai anak tertua Kim Jong Un beranjak dewasa.

Tetapi Sheena Greitens, seorang pengamat Korea Utara di Universitas Missouri, lebih skeptis terhadap kemungkinan ini.

"Warisan perempuan dalam kediktatoran modern pada dasarnya tidak pernah terjadi," tulis Sheena.

"Pengamat Korea Utara juga memperdebatkan apakah dan bagaimana budaya politik Korea Utara dapat beradaptasi dengan penguasa perempuan," tambahnya.

Kim Jong Un
Kim Jong Un (KNCA)

Sementara itu, menurut Van Jackson dari Universitas Victoria, justru ada kemungkinan lain angkatan bersenjata negara itu mengambil alih.

"Untuk mengkonsolidasikan kekuasaan dan legitimasi, ada kemungkinan jenderal yang berkuasa akan mengambil tindakan provokatif," kata Jackson.

Namun bila ini terjadi, akan jadi kemungkinan terburuk bagi Amerika Serikat.

Seperti halnya meluncurkan rudal yang lebih dekat ke AS daripada sebelumnya.

Pada saat itu terjadi, itikad baik yang tersisa antara Pyongyang dan Washington akan layu.

Namun ini semua adalah spekulasi, bisa jadi Kim sedang menunggu waktu yang tepat untuk muncul ke publik kembali.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved