Virus Corona
Iran Izinkan Beberapa Bisnis di Teheran Dibuka Kembali
Pemerintah Iran mengizinkan beberapa bisnis di ibu kota dan beberapa kota dibuka kembali, Sabtu (18/4/2020).
Pada Jumat (17/4/2020), para hali hak asasi manusia (HAM) PBB meminta Iran membebaskan tahanna politik yang rentan terhadap infeksi virus corona di fasilitas tahanan negara tersebut.
Sementara ini, Iran sudah membebaskan 100.000 tahanan, tetapi masih menahan banyak terpidana atas tuduhan keamanan, termasuk beberapa warga negara ganda.
Kelompok-kelompok HAM mengatakan, banyak dari warga dua negara itu adalah tahanan politik atau ditahan sebagai negosiasi di masa depan.
"Kami menyadari situasi darurat Iran dan masalah-masalah yang dihadapi dalam memerangi pandemi," kata ahli PBB.
"Termasuk melaporkan akses pasokan medis karena sanksi," tambahnya.
"Beberapa beresiko tinggi terhadap Covid-19, karena usia mereka atau kondisi kesehatan yang mendasari," terangnya.
"Kami meminta pihak berwenang untuk segera membebaskan mereka," tegasnya.
Baca: PSBB di Tangerang Raya, Komnas HAM Rekomendasikan Perlindungan Bagi PNS, TNI, Polri, dan Relawan
Baca: Komnas HAM: Napi Korupsi Cukup Dibatasi Jarak di Dalam Tahanan
Virus Corona
Virus yang sampai saat ini belum ada vaksinnya itu menyebankan gejala yang mirip flu ringan hingga sedang pada kebanyakan pasien.
Sebagian pasien pulih dalam beberapa minggu setelah mengalami beberapa gejala Covid-19.
Namun, virus ini sangat mudah menular dan menyebabkan penyakit parah hingga kematian.
Terutama, pasien yang berada pada usia rentan atau memiliki masalah kesehatan yang mendasari.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)