Virus Corona
Hari Pertama Lockdown, Pemerintah India Melarang Ekspor Klorokuin dan Alat Medis Khusus Covid-19
Pemerintah India pada Rabu (25/3/2020) melarang ekspor hydroxychloroquine dan formulasi dari obat tersebut.
Selasa (24/3/2020) malam waktu India, Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan lockdown nasional selama 21 hari.
Sehingga pada Rabu (25/3/2020) ini resmi sudah 1,3 juta penduduk India harus berusaha membatasi diri untuk menekan pandemi corona.
"Lupakan tentang meninggalkan rumahmu selama 21 hari ke depan, tetaplah di tempatmu sekarang," kata perdana menteri mengutip India Today.

Modi mengatakan bahwa satu-satunya solusi untuk mengendalikan penyebaran virus corona adalah jarak sosial.
"Jika Anda ingin mengantisipasi penyebaran virus, satu-satunya cara untuk melakukannya adalah memutus siklus penularan dengan mempraktikkan jarak sosial," ujarnya.
Perdana menteri ini menepis keyakinan bahwa jarak sosial hanya dilakukan oleh mereka yang terjangkit virus.
"Jarak sosial bukan hanya untuk orang sakit, tetapi untuk setiap orang, termasuk Anda, keluarga Anda, dan apalagi keluarga Anda."
Modi juga menegaskan cepatnya virus asal China ini menjangkiti satu sama lainnya.
"Coronavirus membutuhkan waktu 67 hari untuk mencapai lakh pertama dan hanya 11 hari untuk mencapai lakh berikutnya."
"Yang lebih menakutkan adalah penyakitnya hanya membutuhkan waktu empat hari untuk mencapai dari dua lakh menjadi tiga lakh," kata Modi.
Baca: UPDATE Perkembangan Virus Corona Indonesia, 686 Orang Positif Hingga Kebijakan Baru Presiden Jokowi
Baca: Cegah Penyebaran Corona, Pemerintah Kota New Delhi India Umumkan Lockdown Hingga 31 Maret 2020
Menurut catatan Coronavirus The Base Lab, saat ini India sudah mengantongi 536 kasus Covid-19.
Sementara itu, kasus aktif yang tercatat adalah sebanyak 497 pasien.
Angka kematiannya sebanyak 35 orang sedangkan pasien sembuh 20 orang.
India memiliki persentase mortalitas sebesar 1,87 persen.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)