Virus Corona
Hari Pertama Lockdown, Pemerintah India Melarang Ekspor Klorokuin dan Alat Medis Khusus Covid-19
Pemerintah India pada Rabu (25/3/2020) melarang ekspor hydroxychloroquine dan formulasi dari obat tersebut.
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah India pada Rabu (25/3/2020) melarang ekspor hydroxychloroquine dan formulasi dari obat tersebut.
Klorokuin dikenal sebagai obat anti-malaria yang saat ini tengah diuji kelayakan oleh sejumlah peneliti untuk membantu perawatan Covid-19.
Memang sampai saat ini obat tersebut belum dinyatakan bisa digunakan sepenuhnya untuk pasien terinfeksi virus corona.
Sejumlah vaksin sudah diujikan ke manusia, namun rata-rata mengklaim akan tersedia dalam kurun waktu satu tahun ke depan.
Sementara kini sejumlah obat seperti halnya avigan hanya digunakan sebagai pengobatan untuk gejalanya.
Selain itu pasien Covid-19 juga hanya menerima perawatan suportif saja.
Alasan pemerintah India melarang obat ini karena sudah ada pasien yang terindikasi mengalami keracunan.
"Klorokuin telah menunjukkan toksisitas pada pasien tertentu," kata ketua Dewan Promosi Ekspor Farmasi India, Dinesh Dua dilasir Reuters.
Baca: Polisi India Lakukan Tindakan Represif Demi Jaga Warga Tetap Diam di Rumah Selama Lockdown
Baca: India Lockdown Total, Pemerintah Siapkan 2 Miliar Dolar untuk Tingkatkan Infrastruktur & Kesehatan
Menurutnya, obat anti malaria ini masih harus menjalani sejumlah pengujian untuk menggaransi keamanannnya.
"Anda harus menggunakannya dengan hati-hati karena tidak ada data komprehensif untuk membuktikannya keampuhannya," tambah Dinesh.
Dinesh mengklaim India tidak sedang kekurangan obat-obatan atau farmasi.
Tetapi dia dan pihaknya mengingatkan perusahaan farmasi akan kekurangan staf produksi di kemudian hari.
"Tidak mungkin mempertahankan produksi di tengah lockdown ini, sebab karyawan tidak ingin datang," kata Dinesh.
Selain obat-obatan klorokuin, pemerintah juga melarang ekspor ventilator, hand sanitizer, dan alat perlindungan diri (APD).
Perdana Menteri India Tegaskan Jarak Sosial