Virus Corona
30.000 Orang Hadiri Doa Massal Bangladesh Picu Peringatan Terkait Virus Corona
Puluhan ribu orang berkumpul di Bangladesh untuk menghadiri sesi doa bersama pada Rabu (18/3/2020) timbulkan risiko penyebaran virus corona.
TRIBUNNEWS.COM - Puluhan ribu orang berkumpul di Bangladesh untuk menghadiri sesi doa bersama pada Rabu (18/3/2020).
Doa masal itu digelar meski ada kekhawatiran hal tersebut dapat menimbulkan risiko penyebaran virus corona baru di Bangladesh.
Melansir BBC, Kepala Polisi setempat, Tota Miah buka suara kepada kantor berita AFP.
Ia menerangkan, sejumlah 10.000 muslim berkumpul di Kota Raipu untuk memanjatkan doa.
Tetapi, beberapa saksi mata mengungkapkan kepada BBC, bahwa yang menghadiri doa masal itu mendekat 30.000 orang.

Baca: Pandemi Virus Corona: Adhisty Zara dan Endy Arfian Ikut Gerakan #SalingJaga
Baca: Update 20 Maret: WNI di Luar Negeri yang Positif Corona Ada 47 orang, 10 Dinyatakan Sembuh
Baca: Selain Wali Kota Bogor Bima Arya, Ini Daftar Sejumlah Pejabat yang Positif Corona
Doa Massal Bangladesh
Acara keagamaan di Raipur, distrik Lakshmipur berlangsung ketika Bangladesh mengonfirmasi kematian pertamanya karena virus corona.
Sejauh ini, 18 orang dinyatakan positif meskipun banyak ahli skeptis terhadap angka resmi.
Lebih lanjut, Miah menerangkan panitia doa massal sebenarnya tidak mendapat izin dari pihak berwenang untuk mengadakan acara tersebut.
Untuk diketahui, pertemuan lokal seperti doa massal di Bangladesh sering tidak bergantung dengan izin resmi.
Koresponden BBC Bengali Akbar Hossain sempat berbicara kepada penduduk setempat.
Penduduk setempat mengatakan acara tersebut diselenggarakan oleh seorang pemimpin agama lokal yang berpengaruh di kota kecil tersebut.

Dia telah mendesak orang untuk bergabung dengannya dalam berdoa meminta perlindungan.
Setelah acara itu, pemimpin agama lokal itu mengatakan kepada orang-orang bahwa mereka sekarang akan 'bebas dari virus corona'.
Koresponden BBC mengatakan bahwa bagian selatan Bangladesh sangat religius.