Virus Corona
Update 20 Maret: WNI di Luar Negeri yang Positif Corona Ada 47 orang, 10 Dinyatakan Sembuh
Di Jepang sebelumnya ada 9 WNI yang positif, namun setelah dirawat 9 orang yang merupakan ABK kapal Diamond Princess telah dinyatakan sembuh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri merilis kasus positif virus corona warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri per 20 Maret 2020, pukul 11.00 WIB.
Dilaporkan, ada total 47 kasus positif, di mana 10 diantaranya dinyatakan sembuh, seperti dikutip dari keterangan Kemlu RI, Jumat (20/3/2020).
Di Jepang sebelumnya ada 9 WNI yang positif, namun setelah dirawat 9 orang yang merupakan ABK kapal Diamond Princess telah dinyatakan sembuh.
Baca: Komisi III: Kementerian Lembaga Harus Buat Panduan Pelayanan Masyarakat di Masa Darurat COVID-19
Kemudian, di negara tetangga Singapura dilaporkan hingga hari ini, ada 14 kasus positif dengan rincian satu orang WNI dinyatakan sembuh, 10 orang dalam keadaan stabil, dan tiga orang dalam penanganan khusus.
Lalu Malaysia terkonfirmasi ada 12 WNI yang positif dan kini dalam keadaan stabil.
"Kita masih cek lagi (yang lainnya apakah juga masih ada hubungan dengan peserta tabligh akbar), namun ini sudah termasuk 3 kasus yang terkait kegiatan tabligh akbar," Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha saat dikonfirmasi, Jumat (20/3/2020).
Baca: Bantu Lawan Corona, Atta Halilintar akan Sumbangkan Penghasilan dari YouTube
Di India ada delapan WNI yang terkonfirmasi positif Covid-19, kedelapannya dilaporkan dalam keadaan stabil.
Sementara, di Taiwan, Australia, serta Arab Saudi, masing-masing memiliki satu kasus WNI positif dalam keadaan stabil.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi sebelumnya mengimbau agar WNI yang sedang berpergian di luar negeri untuk segera kembali ke tanah air.
Langkah itu diharapkan dilakukan agar tidak mengalami kesulitan penerbangan lebih jauh, mengingat sejumlah negara telah memberlakukan lockdown.
"Sejumlah negara saat ini telah memberlakukan kebijakan pembatasan lalu lintas orang. Oleh karena itu, semua warga negara Indonesia diminta untuk terus mencermati informasi di aplikasi Safe Travel atau menghubungi hotline perwakilan RI terdekat," ungkap Retno beberapa waktu lalu.