Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Mengintip Cara Ketat Singapura Tangani Wabah Corona: Wajibkan Isolasi hingga Pelacakan

Singapura melakukan langkah-langkah ketat mencegah penyebaran virus corona. Meski demikian, kasus di Singapura masih terus meningkat.

Penulis: Daryono
YONHAP / AFP
Ilustrasi Para pekerja medis yang mengenakan alat pelindung memindahkan seorang pasien virus korona (C) ke rumah sakit lain - WNI di Singapura Positif Terjangkit Virus Corona, Sudah Tunjukkan Gejala saat Masih di Jakarta 

Selain itu Singapura memiliki 140 pelacak kontak yang menjabarkan riwayat kasus setiap pasien.

Mereka bekerja sama dengan polisi dan layanan keamanan setempat.

Pengendalian penyakit melanggar kebebasan individu, tapi masyarakat Singapura mau menerima perintah atau aturan dari pemerintah untuk kesehatan bangsanya.

Baca: BREAKING NEWS: Satu Pasien Positif Corona di Solo Meninggal Dunia

Aturan saja tidak cukup. Masyarakat juga harus tertib mengikuti aturan yang dibuat pemerintah.

Hal itu memungkinkan orang lain melindungi diri mereka sendiri.

Pemerintah juga memiliki klinik khusus untuk epidemi.

Selain itu pemerintah mengeluarkan pesan resmi yang mendesak masyarakat untuk mencuci tangan dan mengatur tata cara bersin selama flu.

Kebijakan lain yang dibuat Singapura adalah pelarangan wisatawan mulai akhir Januari.

Singapura menjadi salah satu negara yang melarang wisatawan dari China.

4. Karantina

Selain itu orang yang dekat dengan pasien dikarantina untuk membatasi penyebaran.

Di negara berpenduduk 5,7 juta orang itu, pemerintahnya mengembangkan kemampuan untuk menguji lebih dari 2.000 orang per hari.

Pengujian sampel itu gratis.

Demikian juga perawatan medis untuk semua penduduk.

Orang yang diketahui dekat dengan pasien dimasukkan ke dalam karantina wajib untuk menghentikan penularan lebih lanjut.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved