Virus Corona
Belum Ada Pasien Virus Corona yang Meninggal Dunia, Begini Cara Ketat yang Dilakukan Singapura
jumlah total kasus corona di Singapura menjadi 313. Namun, hal baiknya, belum ada kasus kematian akibat virus corona
Hampir 5.000 orang telah diisolasi.
Bagi mereka yang menghindari perintah karantina dapat menghadapi dakwaan pidana.
Semua pasien pneumonia di Singapura diuji coronavirus.
Begitu juga orang-orang yang sakit parah.
Kasus positif telah diidentifikasi di bandara, di klinik pemerintah dan, paling sering, melalui pelacakan kontak.
Sistem kesehatan masyarakat di Singapura telah dibangun bertahun-tahun.
Baca: Penampakan Virus Corona di Bawah Mikroskop, Seperti Mahkota dan Berduri
Beberapa tahun yang lalu, Singapura menghadapi wabah SARS.
Kini mereka telah belajar.
Pemimpin program pelacakan kontak di Singapura Kurupatham mengungkapkan, selama masa damai mereka merencanakan penanganan epidemi seperti ini.
Dia telah bekerja 16 jam sehari selama 2 bulan.
5. Belum Pikirkan Lockdown, Tapi Tak Tutup Peluang
Hingga saat ini, Singapura belum berpikir untuk menerapkan lockdown guna mengatasi penyebaran Corona.
Menteri Pembangunan Nasional Singapura, Lawrence Wong mengatakan Singapura tidak mengesampingkan opsi lockdown.
Namun, lockdown saat ini belum menjadi pilihan yang bakal diambil.
"Kami selalu mengatakan bahwa kami perlu mempertimbangkan serangkaian tindakan dan tidak mengesampingkan apa pun," katanya dalam konferensi pers di Kementerian Komunikasi dan Informasi, Selasa kemarin sebagaimana dikutip dari The Strait Times.
"Jadi sesuatu yang ketat, kami tidak berencana untuk itu . Jadi Singapura tidak boleh menganggap kami sebagai perencanaan untuk itu."
"Ini tentu ukuran yang sangat ekstrem, dan kami tidak berpikir kami perlu ke sana jika kami melakukan semua hal yang kami telah melakukan, kami telah melakukan advokasi, dan kami melakukannya dengan baik. " ujar dia.
(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com/Nur Fitriatus Shalihah)