Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Kepala Rumah Sakit di Wuhan China Meninggal Dunia Akibat Virus Corona

Seorang kepala rumah sakit di Wuhan, China, meninggal dunia akibat virus corona.

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ilustrasi: Siswa SMP 002 Bunguran Timur mengikuti sosialisasi mengenai virus corona di halaman sekolahnya di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (8/2/2020). Palang Merah Indonesia melakukan sosialisasi mengenai virus corona serta edukasi perilaku hidup bersih dan sehat untuk memberikan pemahaman bagi siswa mengenai virus corona yang saat ini sedang merebak di China. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Seorang kepala rumah sakit di Wuhan, China, meninggal dunia akibat virus corona.

Liu Zhiming merupakan korban terbaru dari kalangan medis di wilayah China.

Seperti dilaporkan media setempat CCTV, dokter Liu meninggal dunia pada Selasa (18/2/2020) pagi waktu setempat.

"Ia menghembuskan nafas terakhir usai semua pertolongan diupayakan," tulis CCTV.

Liu merupakan kepala rumah sakit pertama yang tutup usai akibat keganasan virus corona.

Ia adalah kepala RS Wuchang yang menjadi satu pusat rujukan dalam penanganan korban virus corona.

Dari laporan komisi kesehatan nasional China, telah ada enam kasus kematian menimpa staf medis selama mewabahnya virus corona.

Baca: Berikut Wujud Virus Corona Covid-19 yang Sebabkan Banyak Nyawa Melayang

Sementara, 1.716 orang staf medis, dinyatakan positif.

Sebelumnya, pemberitaan terkait kematian dokter liu sempat simpang siur, di mana sejumlah media sempat menghapus postingan berita dan menggantinya dengan upaya penyelamatan.

Namun, dokter Liu akhirnya menghembuskan terakhir.

Kematian Liu kemudian mengingatkan pada kasus kematian dokter Li Wenliang.

Baca: UPDATE: Total 4 WNI di Luar Negeri Terjangkit Virus Corona

Dokter Li Wenliang merupakan staf medis yang pertama kali memperingatkan bahaya virus corona.

Namun, ia harus berurusan dengan pihak kepolisian, lantaran dianggap menyebarkan berita bohong.

Kebebasan berpendapat di negeri panda itu dipertanyakan dan membuat orang bersimpati pada hari kematian dokter mata itu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved