Virus Corona
Protes Tutup Perbatasan Akibat Virus Corona, 90 Perawat Cuti, 3.000 Staf Medis Tanda Tangani Petisi
Protes Menuntut Penutupan Perbatasan Akibat Virus Corona, 90 Perawat Cuti, 3.000 Staf Medis Tanda Tangani Petisi
Sejumlah negara dikabarkan juga akan mengikuti langkah negara Paman Sam tersebut.
Di Hong Kong, protes datang dari para perawat dan staf medis.
Dikutip Tribunnews dari South China Morning Post, setidaknya ada 90 perawat yang mengambil cuti sakit pada Rabu (29/1/2020).
Puluhan perawat tersebut berasal dari tiga rumah sakit di Hong Kong.
Aksi tersebut diduga menjadi langkah awal menjelang aksi mogok yang direncakan oleh serikat pekerja perawat kesehatan.
Sementara aksi mogok dilakukan untuk menanggapi pemerintah yang menolak saran anggota parlemen.
Otoritas rumah sakit membenarkan bahwa aksi para perawat merupakan buntut keputusan pemerintah yang menolak untuk menutup seluruh penyeberangan atau perbatasan.
Penutupan perbatasan dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya penyebaran virus.
Dari puluhan perawat tersebut, 26 perawat bekerja di RS Pok Oi di Yuen Long, 41 bekerja di unit perawatan intensif atau ruang operasi RS Pamela Youde Nethersole Eastern di Chai Wan.
Sementara itu, 23 lainnya cuti sakit di RS Princess Margaret di Kwai Chung.
Sebelumnya pada Selasa (28/1/2020), sebanyak 15 perawat di RS Pamela dan lima perawat di RS Princess Margaret mengambil cuti sakit.
Seorang sumber menyebut, aksi tersebut dikabarkan menjadi alarm sebelum adanya aksi mogok nyata.
Aksi mogok kemungkinan akan dilakukan minggu depan.
Ketua serikat perawat terbesar Hong Kong, Asosiasi Staf Keperawatan Hong Kong Joseph Lee Kok -long mengatakan, dirinya tidak tahu menahu soal alasan para perawat tersebut mengambul cuti sakit.
Namun, ia mendukung kekesalan para perawat atas respon pemerintah.