Laut Natuna Diklaim China
Natuna 'Diserbu' Kapal China, Prabowo Subianto: Kedaulatan Harga mati tapi Kita Jangan Panas-panasin
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pun kembali menyampaikan tanggapannya, "Kedaulatan harga mati, tapi kita jangan panas-panasin ya," katanya.
Namun justru kapal tersebut tidak dipersenjatai apa pun dalam melakukan penjagaan di zona tersebut.
Kepala Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla), Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman mengungkapkan alasannya.
Ia menyebut, posisi yang di hadapi saat ini bukan keadaan perang.
"Kalaupun punya senjata, buka tembakan satu butir saja itu bermasalah," tutur Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman dalam acara Mata Najwa yang Tribunnews kutip melalui tayangan YouTube Trans TV, Rabu (8/1/2020).
Ia menegaskan, tindakan tersebut tidak boleh dilakukan tanpa adanya komando dari Presiden.
"Bagi saya tidak masalah walaupun tidak bersenjata. Itu menguntungkan kita," jelasnya.

Taufik kemudian menuturkan soal konflik yang terjadi antara China dan Amerika.
Waktu itu, ia menerangkan China mengatakan bahwa pihak Amerika lah yang dituding mengajak perang.
Pasalnya, Kapal Coast Guard China memang dipersenjatai dan bertugas untuk melakukan patroli.
Sementara, pihak Amerika menggunakan kapal induk.
"Yang ngajak perang anda kok, saya Coast Guard. Anda menggunakan kapal induk, anda yang ngajak perang", kutip Achmad.
Ia menegaskan, saat ini ia membalikkan keadaan.
"Sekarang saya balik, 'Lho anda yang ngajak perang. Kkamu bawa senjata, saya engga'. Itu yang membuat mereka malu, mundur keluar waktu di tanggal 24 Desember 2019," katanya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)