Laut Natuna Diklaim China
Natuna 'Diserbu' Kapal China, Prabowo Subianto: Kedaulatan Harga mati tapi Kita Jangan Panas-panasin
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pun kembali menyampaikan tanggapannya, "Kedaulatan harga mati, tapi kita jangan panas-panasin ya," katanya.
Dalam tayangan tersebut, Mahfud MD berbicara sebagai narasumber di acara Mata Najwa.
Mahfud MD menambahkan, masuknya kapal laut asing ke Natuna tidak ada hubungannya dengan perang.
"Hubungan kita, hubungan diplomasi dan kerja sama dengan China itu kan banyak sekali sebenarnya sih," tambah Mahfud MD.
Ia menerangkan, saat ini China lebih melunak dibanding beberapa waktu lalu.
Diketahui, beberapa waktu lalu China dengan tegas mengklaim wilayah Laut Natuna adalah miliknya.
Klaim tersebut juga tidak mempedulikan hukum internasional yang berlaku.
"Itu lima hari lalu, tapi sore yang saya lihat sendiri itu dia mengatakan hubungan Indonesia dengan China mencakup banyak hal dan jangka panjang," terangnya.

Natuna Mutlak Milik Indonesia
Mahfud MD lantas menegaskan, Indonesia tidak akan melakukan negoisasi soal Natuna.
"Indonesia seperti dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo, seperti juga saya menyambung apa yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo, seperti yang dikatakan dengan tegas oleh Menlu (Menteri Luar Negeri) Ibu Retno Marsudi," katanya.
"Dan juga surat protes, surat diplomasi yang resmi tidak akan pernah membicarakan dan menegosiasikan Natuna Utara. Dimana kita punya hak eksklusif, hak berdaulat," tegasnya.
Penjagaan Tak Dipersenjatai
Diwartakan sebelumnya, situasi di perairan Laut Natuna memanas seusai didapati beberapa kapal laut asing memasuki teritorial tersebut.
Di mana pihak China mengkalim bahwa kawasan yang disinggahinya tersebut masuk dalam wilayah teritorialnya.
Adanya hal tersebut, penjagaan dilakukan, kapal milik Badan Keamanan Laut Republik Indonesia pun dikerahkan.