Menembak mati diktator pada Hari Natal: "Saya sudah tahu bahwa saya yang akan membunuh Ceausescu'
Pada Hari Natal 30 tahun lalu, diktator komunis Romania dieksekusi setelah terjadi pertumpahan darah, dan seorang anggota pasukan terjung payung
Hingga kini Alexander tak tahu siapa yang menembak ayahnya.

Kemakmuran tak merata di Rumania
Tahun 2007, Rumania bergabung dengan Uni Eropa.
Ekonomi tumbuh dengan mengesankan di Rumania, tapi kini negeri ini adalah salah satu yang termiskin di Eropa.
Kota seperti Bukares memang maju, tapi daerah pedesaan - tempat 45% penduduk - masih tertinggal.
Di desa Cris di Transylvania, pasangan petani Marcel dan Niculina Taropa, keduanya berumur 40-an, mengenang 30 tahun runtuhnya Komunisme.
"Kami gembira karena menyangka akan datang hari-hari yang lebih baik," kenang Marcel Taropa.
"Tapi tak banyak yang berubah. Jalan masih jelek, dan sistem jaminan kesehatan malah makin buruk," katanya.
"Di masa Komunisme lebih baik, karena pekerjaan lebih stabil."

Suami istri Taropa sepakat kebebasan bicara merupakan perubahan yang berharga dibandingkan dengan saat Komunisme berkuasa.
Namun mereka juga sepakat ekonomi tidak berubah seperti yang mereka harapkan sejak revolusi 1989.
Menurut statistik Bank Dunia, sekitar 70% penduduk pedesaan Rumania hidup di bawah garis kemiskinan.

"Natal mengingat ayah, ibu di peti mati"
Penduduk miskin bermigrasi ke luar Rumania dan sekarang, hal ini menjadi persoalan.
Sekitar empat juta warga Rumania meninggalkan negara mereka untuk mencari kehidupan lebih baik sejak mereka bergabung dengan Uni Eropa.
Korupsi yang tinggi juga membuat warga meninggalkan Rumania. Protes bermunculan terhadap pemerintah dan tahun 2017 terjadi protes terbesar sejak tahun 1989.

Di pusat kora Bukares, malam Natal terasa meriah ketika para konsumen berkeliaran di antara lalu lintas padat.
Namun untuk beberapa orang seperti Alexander Giurcanu yang kehilangan ayah saat revolusi, Natal membuka luka lama yang belum sembuh.