Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersumpah melanjutkan operasi militer di Suriah utara
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, bersumpah melanjutkan operasi militer di Suriah utara sampai terwujud apa yang ia sebut sebagai "zona
Para pejuang yang didukung Turki telah melanggar perjanjian untuk tidak mengancam pasukan AS, kata seorang pejabat militer.

Apa yang dikatakan utusan Rusia untuk Suriah?
Selama kunjungan ke Uni Emirat Arab, Lavrentyev menyebut serangan Turki "tidak bisa diterima".
Ia mengatakan bahwa berdasarkan perjanjian sebelumnya, Turki hanya boleh masuk sejauh 5-10 km ke Suriah – jauh lebih kecil dari "zona aman" yang diinginkan Ankara – dan bahwa Turki tidak berhak untuk mengerahkan pasukannya di Suriah secara permanen.
Suriah melakukan kontak dengan Turki untuk menghindari konflik, ujarnya.
Lavrentyev juga menegaskan bahwa Rusia telah menjadi penengah untuk membantu membuat kesepakatan antara Kurdi dan Damaskus yang memungkinkan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi menyerahkan wilayah kepada pasukan pemerintah Suriah dengan imbalan dukungan militer.

Bagaimana situasinya?
Serangan Turki, yang dimulai minggu lalu, bertujuan untuk mendepak Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi dari wilayah perbatasan. Turki menganggap milisi terbesar di SDF sebagai organisasi teroris.
Pemerintah Turki ingin menciptakan "zona aman" di wilayah itu, tempat mereka dapat memukimkan kembali pengungsi Suriah yang saat ini tinggal di Turki.
Banyak dari para pengungsi tersebut bukan orang Kurdi, dan pengamat memperingatkan langkah ini bisa mengarah pada pembersihan etnis penduduk Kurdi setempat.
Puluhan warga sipil telah tewas dalam operasi militer sejauh ini dan sedikitnya 160.000 telah meninggalkan daerah itu, menurut PBB.
Pasukan yang dipimpin Kurdi merupakan sekutu utama AS dalam perang melawan kelompok Negara Islam (ISIS) di Suriah. Mereka menyebut penarikan AS, yang mendahului tindakan Turki, sebagai "menusuk dari belakang".
Ada kekhawatiran destabilisasi bisa menyebabkan kebangkitan ISIS, karena ribuan mantan pejuang dan kerabat mereka ditahan di Suriah utara. Ratusan anggota keluarga ISIS dilaporkan telah melarikan diri dari salah satu kamp.

Apa yang terjadi di Suriah?
Menyusul kesepakatan dengan pasukan pimpinan Kurdi, tentara Suriah mulai bergerak menuju perbatasan pada hari Senin.
Kesepakatan itu dipandang sebagai dorongan bagi Presiden Suriah Bashar al-Assad karena itu berarti pasukannya akan kembali ke wilayah timur laut untuk pertama kalinya sejak 2012.
Kala itu, tentara Suriah ditarik mundur untuk melawan pemberontak di tempat lain sehingga kemudian milisi Kurdi mengambil kendali.