Gelombang panas Eropa akan mencapai puncaknya dan pecahkan rekor dengan suhu mencapai hampir 40C
Penelitian menunjukkan karena perubahan iklim, peristiwa cuaca ekstrem menjadi semakin biasa, kemungkinan terjadi dua tahun sekali dengan suhu
Gelombang panas parah memang dialami sejumlah daerah di Eropa bulan lalu, dan bulan Juni tercatat sebagai yang terpanas.
Prancis mencatat rekor tertinggi selama ini dengan suhu 46C, menurut WMO. Bulan Juni terpanas juga terjadi di Republik Ceko, Slowakia, Austria, Andorra, Luxembourg, Polandia dan Jerman.
Perubahan iklim penyebabnya?
Meskipun peristiwa cuaca ekstrem seperti gelombang panas alamiah terjadi, "penelitian menunjukkan karena perubahan iklim hal ini menjadi semakin biasa, kemungkinan akan terjadi setiap dua tahun sekali," kata badan cuaca Inggris.
Dr Peter Stott dari badan cuaca mengatakan kepada BBC 5Live bahwa gelombang panas terbaru adalah akibat "cuaca dan iklim secara bersama-sama.
"Yang kita alami saat ini adalah gelombang udara sangat panas, datang dari Afrika utara, membawa cuaca panas yang tidak biasa. Tetapi tanpa perubahan iklim kita tidak akan mengalami puncak suhu tertinggi seperti saat ini."
- Parlemen Cina ratifikasi Traktat Iklim Paris
- El Nino dapat pengaruhi tim Piala Dunia Inggris
- Mengapa Natal kali ini sangat hangat di belahan bumi utara?
Badan cuaca Inggris yang melakukan pengkajian tahun lalu menemukan bahwa Inggris sekarang 30 kali lebih berkemungkinan mengalami gelombang panas dibandingkan tahun 1750, karena "konsentrasi karbondioksida (gas rumah kaca) yang lebih tinggi di atmosfir".
Catatan yang dimulai sejak akhir abad ke-19 memperlihatkan sushu rata-rata permukaan Bumi meningkat sekitar satu derajat sejak industrialisasi.
Badan klimatologi di Potsdam, Jerman, menyatakan lima musim panas terpanas Eropa sejak 1500 terjadi pada abad ke-21.