Jumat, 3 Oktober 2025

Kisah para ibu yang membunuh anak mereka sendiri

Pada tahun 2018, 33 orang perempuan di Rusia diadili karena mengambil nyawa anak mereka sendiri. Para ahli mengkhawatirkan angka sesungguhnya

Sepanjang 2018, ada 33 kasus pengadilan seperti ini di Rusia.

Beberapa kriminolog memperkirakan jumlah peristiwa seperti ini delapan kali lipat, dan tak pernah sampai ke pengadilan.

"Tiga atau empat dari dua puluh tempat tidur di bangsal perempuan kami setiap bulannya diisi oleh perempuan yang membunuh anak mereka sendiri," kata Margarita Kachaeva, psikiater forensik dan peneliti utama di Serbsky Institute of Psychiatry, Moskow.

Para perempuan yang membunuh anak mereka ditemui BBC Rusia sangat beragam. Mereka terdiri dari akuntan, guru, lulusan sekolah desain, ibu dari sebuah keluarga besar, pegawai toko dan sebagainya.

Tak seperti yang digambarkan dalam stereotip, perempuan ini punya suami, rumah, pekerjaan dan tidak mengalami kecanduan.

Dokter paham bahwa sesudah melahirkan, gangguan mental yang tersembunyi bisa muncul tiba-tiba.

Perempuan bisa punya kondisi kronis yang tak muncul sehari-hari, dan bisa bangkit oleh tiga dari satu hal yang sangat mempengaruhi tubuh mereka: kehamilan, melahirkan atau menopause.

Ilustrasi
BBC

'Ya Tuhan! Dokter, apa yang sudah saya lakukan?'

Arina, 21 tahun, lompat dari lantai 9 apartemen dengan bayinya di pelukannya.

Suaminya sedang dalam tugas ketentaraan ketika bayinya lahir, dan memperlakukan Arina dengan kasar sesudah kembali dari tugas dan menemui Arina dalam keadaan depresi.

Arina tinggal bersama orang tuanya selama setahun. Sehari sebelum percobaan bunuh diri itu, ia menelepon polisi mengadu bahwa suaminya sedang mengasah pisau untuk membunuhnya.

Ajaibnya, Arina dan bayinya selamat dan mereka dibawa ke rumah sakit. Arina ditahan polisi. Ia lalu didiagnosa mengalami skizofrenia.

Ibu yang mengalami skizofrenia dan depresi kerap punya alasan sama untuk membunuh anak mereka: "Itu lebih baik untuk anak-anakku, Saya ibu yang buruk."

Dr. Kachaeva mengatakan para ibu ini biasanya tak tenang sesudah upaya membunuh bayinya, lalu mencoba untuk melakukan bunuh diri.

Mereka berhasil dibawa ke rumah sakit gangguan mental ketika ada campur tangan dari keluarga.

Ilustrasi
BBC

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved