Kisah para ibu yang membunuh anak mereka sendiri
Pada tahun 2018, 33 orang perempuan di Rusia diadili karena mengambil nyawa anak mereka sendiri. Para ahli mengkhawatirkan angka sesungguhnya
Beberapa puluh perempuan dihukum setiap tahun karena membunuh anak-anak mereka sendiri. Mereka terdiri dari ibu rumah tangga hingga manajer perusahaan sukses.
Masalah ini bukan hanya di Rusia. Di Amerika Serikat, para psikolog memperkirakan 1 dari 4 perempuan punya pikiran untuk membunuh bayi mereka sendiri.
Di bawah ini adalah kisah-kisah depresi pasca-kelahiran yang kerap luput dari diagnosa, atau terlambat ditangani. Bahkan orang-orang terdekat mereka tak bisa paham, hingga kisah mereka berakhir tragis.
Olesya Gerasimenko dan Svetlana Reiter dari BBC Rusia mencari tahu mengapa para ibu ini membunuh bayi mereka.

Alyona
Alyona adalah seorang ekonom yang menikah dengan Pyotr. Pernikahan mereka berbahagia dan keduanya akan segera punya bayi.
Pasangan ini belanja baju dan kereta bayi. Alyona juga mengikuti kelas-kelas persiapan kelahiran. Namun tak ada yang menyebut-nyebut masalah psikologis yang bisa diderita seorang yang baru menjadi ibu.
Setelah bayinya lahir, Alyona jadi insomnia. Ternyata ia pernah punya masalah kesehatan mental di masa lalu, dan psikater memberinya obat. Ini sedikit menolong Alyona.
- 'Depresi pasca melahirkan membuat saya ingin bunuh diri bersama anak'
- Seorang perempuan hamil dua kali dalam tempo 10 hari
- Kesehatan mental: Lima hal yang tidak dibicarakan oleh laki-laki
Satu hari Pyotr pulang ke rumah menemukan bayi mereka yang berumur 7 bulan mati tenggelam di bak mandi. Ia mencari-cari Alyona dan menemukannya berada di tepi danau di pinggiran kota Moskow.
Sesudah menenggelamkan di bayi di kamar mandi, Alyona minum sebotol vodka dan berniat menenggelamkan diri sendiri, tapi keburu kehilangan kesadaran.

Kini ia menjalani sidang pengadilan.
Karena putus asa, Pyotr datang ke setiap sidang Alyona dan terus menghiburnya. Pyotr yakin tragedi itu bisa terhindar jika seseorang memberitahu mengenai depresi pasca kelahiran.
"Kalau saja ia menemui dokter yang tepat, kalau saja saya bawa ia ke rumah sakit saat ia meminta, ini semua tak akan pernah terjadi," kata Pyotr.
Ahli kriminologi Rusia melaporkan 80% perempuan mendatangi dokter sebelum membunuh bayi mereka dengan keluhan sakit kepala, insomnia dan menstruasi yang kacau.

Siapa para ibu ini?
Dalam hukum Rusia, ini disebut filicide, pembunuhan anak oleh ibu mereka sendiri.