Minggu, 5 Oktober 2025

Bulan: Bukti foto mematahkan teori konspirasi pendaratan Apollo 11, 50 tahun lalu

Lima puluh tahun setelah "langkah kecil" bersejarah Neil Armstrong, sejumlah orang masih mempercayai bahwa keberhasilan teknologi dan ilmiah

Langit 'tanpa bintang'

Buzz Aldrin di Bulan.
NASA
Langit gelap Bulan karena pantulan Matahari pada daratannya.

Foto lain yang dipakai para penyangkal adalah gambar Pendaratan Bulan yang memperlihatkan langit tanpa bintang.

Foto tersebut sebenarnya adalah bentuk umum akibat kontras ekstrem antara kegelapan dan cahaya.

Brian Koberlein, profesor Astrofisika Rochester Institute of Technology, menjelaskan hal ini terjadi karena daratan Bulan merefleksikan cahaya matahari dan karena itulah terlihat sangat terang di sejumlah foto.

Sinar ini meredam cahaya yang lebih suram dari bintang. Karena itulah kita tidak dapat melihat bintang di foto misi Apollo 11 - cahaya bintang terlalu lemah.

Lama paparan kamera seharusnya juga lebih lama.

'Jejak kaki palsu'

Neil Armstrong
Getty Images
Tidak adanya atmosfir membuat jejak Neil Armstrong dan astronaut lainnya tetap bertahan.

Jejak kaki yang ditinggalkan manusia di Bulan juga menjadi sasaran para pendukung teori konspirasi Pendaratan Bulan.

Mereka memandang kurangnya kelembaban di Bulan tidak memungkinkan bertahannya gambar seperti foto jejak kaki Aldrin.

Meskipun demikian, Mark Robinson, profesor di Arizona State University, memberikan penjelasan ilmiahnya.

Tanah Bulan tertutup lapisan batu dan debu bernama "regolith".

Lapisan ini sangat halus dan mudah terkompres ketika dijejak.

Karena partikel tanah juga kohesif, jejak kaki bertahan meskipun sepatu boots sudah bergerak pergi dari tempat itu.

Robinson menegaskan jejak kaki di Bulan akan tetap berada disana selama jutaan tahun karena tidak adanya atmosfir disana - akibatnya tidak ada angin di Bulan.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved