Sabtu, 4 Oktober 2025

KDRT di Korea Selatan: Video 'penyiksaan istri migran' kejutkan warga

Sebuah video yang menampilkan seorang pria Korea Selatan memukuli istrinya yang berasal dari Vietnam di depan seorang anak telah memicu kemarahan

Sebuah video yang menampilkan seorang pria Korea Selatan memukuli istrinya yang berasal dari Vietnam di depan seorang anak telah memicu kemarahan warga terhadap penyiksaan perempuan asing di negara tersebut.

Pria berusia 36 tahun itu telah ditangkap pada Sabtu (06/07) dan perempuan yang dipukuli sudah dipindahkan ke tempat penampungan bersama anaknya.

Peringatan: Artikel ini memuat penjelasan deskriptif tentang aksi kekerasan

Video itu menguak kerentanan para perempuan mancanegara yang menikah dengan warga Korsel.

Dalam sejumlah kasus, para perempuan tersebut tidak bisa berbuat apa-apa selain berharap belas kasihan dari pasangan yang jarang menghadapi konkuensi hukum dari perbuatan mereka.

Tahun lalu, sebuah survei terhadap 920 istri asal luar negeri di Korsel yang dilakukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menemukan bahwa 42% responden mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan 68% mengalami tindakan seksual yang tak diinginkan.

'Kamu bukan di Vietnam'

Tayangan tersebut, yang sempat diunggah ke Facebook namun kini sudah dihapus, menunjukkan pria itu menampar dan menendang perempuan tersebut.

Sang pria berulang kali meninju di bagian kepala dan perut selagi si perempuan meringkuk.

Bocah berusia dua tahun, yang sepertinya putra mereka, tampak menangis di sisi ibunya.

"Bukankah saya sudah memberitahu bahwa kamu bukan di Vietnam?" teriak sang pria.

Media setempat menyebut si perempuan merekam serangan itu dengan menyembunyikan telepon selulernya di tas popok saat kejadian berlangsung di rumah di Yeongam, Provinsi Jeolla Selatan.

Perempuan tersebut menderita patah tulang rusuk akibat serangan.


Belas kasihan suami

Analisis oleh Hyung Eun Kim, BBC Korean Service

Meskipun banyak istri mancanegara mengalami KDRT, hanya sedikit yang melaporkannya ke aparat. Kelompok advokasi mengatakan penyebabnya jelas.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved