Jumat, 3 Oktober 2025

Bagaimana gelombang panas bisa menyebabkan kematian?

Gelombang panas menyengat yang melanda Eropa barat membangkitkan ingatan pada musim panas 2003 ketika puluhan ribu orang meninggal dunia di

Jantung memompa lebih banyak darah ke permukaan kulit di mana panas dilepaskan ke udara. Ini menjelaskan mengapa kulit orang lebih merah dalam lingkungan yang panas.


Gejala serangan panas

A young FIlipino boy enjoys a bath on a Manila street
Getty Images
  1. Sakit kepala, pusing dan tidak nyaman
  2. Gelisah dan bingung
  3. Kulit panas, merah dan kering
  4. Respon tubuh memburuk
  5. Detak jantung memburu atau berdebar
  6. Suhu tubuh di atas 40 Celcius

(Sumber - St John Ambulance, Inggris)


Berkeringat

Tubuh juga banyak berkeringat. Penguapan terjadi saat pendinginan. Namun ini tak efektif ketika suhu sekitar sama atau lebih tinggi daripada suhu kulit kita.

Berendam seperti pria di Karachi ini bisa mengurangi dampak udara panas
Getty Images
Berendam seperti pria di Karachi ini bisa mengurangi dampak udara panas.

"Suhu sekitar di atas 37 derajat Celcius berbahaya. Bahkan saat suhu di atas 30 derajat, kita hatus mulai mengukur untuk mengurangi tekanan panas. Kelembaban juga memainkan peran karena ketika lembab, orang semakin sulit untuk berkeringat dan mendinginkan tubuh," kata Mukhamadiev.

Menurut WHO, "Peningkatan panas karena paparan lingkungan yang panas berbahaya terhadap kemampuan tubuh untuk mengelola suhu dan bisa menghasilkan rangkaian penyakit termasuk kram jantung, kepanasan, serangan jantung dan hipertermia,"

Dampak kesehatan

Dampak awalnya bisa berupa ruam dan pembengkakan pada kulit.

Kulit terbakar matahari di Brazil
Getty Images
Panas yang kuat bisa menyebabkan merah-merah dan kulit terbakar yang membutuhkan perawatan medis.

"Ketika tubuh bekerja lebih keras, pembuluh darah melebar. Cairan bisa merembes melalui dindingnya. Ini menyebabkan pembengkakan jaringan di pergelangan kaki, atau kaki," menurut Lembaga Kesehatan Publik Inggris.

Gabungan dari kehilangan cairan akibat berkeringat ditambah tekanan darah rendah bisa mengarah pada masalah lebih serius.

Serangan jantung

Jika seseoorang terpapar panas dalam waktu lama, risiko serangan jantung meningkat.

"Berkeringan memicu dehidrasi, ini mengurangi volume darah. Maka jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah yang sudah berkurang volumenya ke seluruh tubuh," kata Tony Stubbs, Direktur Eksekutif Yayasan Jantung Australian.

"Orang yang punya penyakit jantung, kondisi ini bisa menyebabkan serangan," katanya.

Stroke

Korban heatstroke di Karachi
Getty Images
Heatstroke perlu ditangani dengan cepat agar tidak menimbulkan bahaya lebih lanjut seperti kegagalan organ tubuh, bahkan kematian.

Pitam panas atau heat stroke disebabkan oleh kegagalan hipotalamus atau bagian otak yang mengendalikan fungsi tubuh, misalnya untuk berkeringat.

Badan layanan kesehatan di Inggris, National Health Service (NHS) mengatakan, "Pitam panas terjadi jika tubuh meningkat di atas 40 derajat Celcius, menyebabkan sistem sel dan tubuh dari fungsinya yang normal."

Ketika tak bisa berkeringat, kita tak bisa mengendalikan panas tubuh.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved