Delapan Imigran Libya Ditemukan Tewas dalam Kontainer
Delapan orang yang tewas itu ada dalam satu kontainer yang dipenuhi 90 imigran lainnya yang berada dalam kondisi kritis
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Malvyandie Haryadi
Penyelundup mengambil keuntungan dari pelanggaran hukum Libya untuk mengirim ratusan ribu migran ke Italia selama empat tahun terakhir.
Meskipun arus telah melambat sejak musim panas lalu, karena penumpasan yang didukung Italia terhadap jaringan penyelundupan.
Bulan lalu, Juru Bicara Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Charlie Yaxley mencatat untuk tahun ke-5 berturut-turut 'tonggak suram' dari seribu kematian migran di Mediterania telah berhasil dilewati.
Menurut laporan pada 2018 ini oleh Human Rights Watch, kapal-kapal penuh migran dan pencari suaka yang mencoba menyeberangi laut, telah dibawa kembali ke Libya setelah dicegat oleh penjaga pantai Libya, yang dilatih oleh Uni Eropa dan Italia.
Setelah kembali, banyak yang dipukuli dan dilecehkan secara seksual dan menghadapi penculikan, pemerasan, kondisi penahanan yang keras dan kerja paksa.
Perlu diketahui, lebih dari 400 ribu migran di Libya terkena pelecehan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), karena kelompok-kelompok bersenjata yang mencari rente berkembang biak dan terlibat dalam penyelundupan, perdagangan dan eksploitasi kelompok ini," kata Organisasi Internasional untuk Migrasi yang mencatat dalam sebuah laporan.