Sabtu, 4 Oktober 2025

Qatar dan Arab Saudi terlibat pertempuran di dunia maya

Selama setahun terakhir, konflik antara Qatar dan negara-negara tetangganya—termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab—berlangsung dengan melibatkan

Lima cuitan teratas yang menampilkan tagar "Khadafi dari Teluk" berasal dari akun ini, yang jika ditotal dengan cuitan ulang telah menyalurkan 66% dari keberadaan tagar itu di Twitter.

Akun itu menuding Qatar membunuh orang-orang dalam perang sipil Libia dan menuduh Qatar mendanai terorisme serta ekstremisme.

BBC Arabic berulang kali mencoba menghubungi Saud al-Qahtani, namun tanpa hasil.

'Berita bohong di mana-mana'

Sementara itu, "boikot" atau "blokade" terhadap Qatar tampaknya tidak bakal selesai dalam waktu dekat, walau AS baru-baru ini berupaya menengahi.

Tagar mengenai konflik antara Qatar dan negara-negara Arab lainnya masih tren dan perang peretasan amat mungkin berlanjut tahun depan. Jaringan media kedua pihak juga masih saling tuding.

Selain itu, ada dua gambaran yang berupaya ditampilkan media dari masing-masing kubu. Al Arabiya, yang dimiliki sejumlah figur penting Saudi, menampilkan tayangan supermarket dengan rak-rak kosong.

Akan tetapi, laporan Al Jazeera, yang didanai pemerintah Qatar, cenderung menunjukkan khalayak umum beraktivitas secara normal.

"In bukan hanya pertempuran politik tapi juga pertempuran media. Kami memiliki masalah besar di dunia Arab, seperti halnya di dunia Barat. Berita bohong ada di mana-mana," kata Dina Matar, dosen senior mata kuliah media Arab dan komunikasi politik di SOAS, Universitas London.

"Politisi dan pemimpin Arab sangat sadar bahwa media penting dan media adalah senjata penting. Itu adalah senjata propaganda, senjata untuk kepentingan publik dan privat," sambungnya.

Baru-baru ini sebuah tagar berbunyi #Peringatan_Berita_Palsu_Tengah_Malam menjadi tren di Qatar.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved