Jumat, 3 Oktober 2025

'Depresi pasca melahirkan membuat saya ingin bunuh bunuh diri bersama anak'

Ibu yang mengalami depresi pasca-melahirkan di Indonesia kurang diperhatikan, Nur Yanayirah seorang ibu yang pernah mengalaminya kemudian membuat

Dia mengatakan dukungan keluarga sangat membantunya melewati masa depresi pasca melahirkan.

"Setelah ke psikolog suami saya jadi lebih sabar, meluangkan waktu banyak memilih tempat kerja yang dekat dari rumah, sampai bayi saya satu setengah tahun atau dua tahun, saya ketemu sama teman-teman, ketemu dengan teman psikolog, dengan komunitas lain, bersapa dengan tetangga, tadinya saya kan tidak mau bergaul karena depresi itu jarang keluar rumah.

Yana mengatakan hubungan dengan anaknya pun semakin dekat. Pengalaman itu yang membuatnya dia menyadari bahwa seorang ibu hamil dan melahirkan membutuhkan pendampingan psikologis, butuh teman.

Mendirikan komunitas Mother Hope Indonesia

Alasan itu yang membuatnya mendirikan komunitas MotherHope Indonesia.

"Awalnya saya sama teman-teman sesama ibu yang mengalami permasalahan yang sama itu, berkumpul dan punya ide agar membuat komunitas bermanfaat untuk orang lain," jelas dia.

Saat ini Mother hope Indonesia berkampanye melalui Facebook dan telah memiliki 13 ribu pengikut, dan lima psikolog sebagai relawan pendamping. Yana menyebutkan stigma terhadap ibu yang mengalami depresi menyulitkan penanganan sejak dini.

Di komunitas MotherHope Indonesia, para ibu dapat bebas mengungkapkan masalahnya dalam mengurus anak, tidak hanya berbagi cerita yang 'menyenangkan' saja.

"Biasanya kalau mereka mendengar cerita ibu yang berkeluh kesah, sedih misalnya mendengar cerai dengan suaminya, KDRT, atau kayak kasus saya yang tidak menyukai bayinya, merasa sedih lelah setelah melahirkan, kayaknya kurang diterima di komunitas lain," jelas Yana.

"Ketika mereka bicara tentang kelemahan mereka sebagai seorang ibu, pasti akan banyak yang menghakimi, jadi ibu harusnya super tidak boleh sakit, dan harusnya sempurna, jadi ibu harus bahagia, padahal tidak semua bahagia menjadi orang jadi ibu, tak semua orang jadi ibu harus kuat seperti mereka, ibu juga bisa sakit, ibu juga bisa depresi," jelas Yana.

Selain menerima 'curahan hati' para ibu, pegiat dan psikolog yang menjadi relawan di MotherHope Indonesia memantau status media sosial para ibu.

"Jika sudah ada status yang mengarah putus asa, akan kita ajak bicara, curhat," jelas dia.

Selain para ibu, MotherHope Indonesia juga mengajak psikolog untuk bergabung.

"Kalau sharing saja tidak bisa dapat solusi harus ada pakarnya, saya kemudian memposting di FB dan meminta bantuan psikolog untuk mendampingi grup ini, alhamdulillah setelah itu banyak teman-teman psikolog yang mendukung," ungkap Yana.

Bagaimana gejala depresi pasca melahirkan?

Anisa Cahya merupakan salah seorang psikolog yang bergabung dengan komunitas MotherHope Indonesia pada 2016. Dia menerima konsultasi melalui media sosial dan juga langsung.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved