Jumat, 3 Oktober 2025

Ketika warga miskin 'Cina Benteng' merayakan Imlek

Keturunan Tionghoa di kawasan Tangerang dikenal dengan sebutan Cina Benteng, tinggal di sepanjang pinggiran kali Cisadane. Banyak dari mereka

Keturunan Tionghoa di kawasan Tangerang dikenal dengan sebutan Cina Benteng, tinggal di sepanjang pinggiran kali Cisadane. Banyak dari mereka yang hidup dalam kemiskinan. Bagaimana mereka merayakan Imlek?

Tan Cang In tengah membersihkan sebuah kuburan di pemakaman Cina Rawa Kucing, di Kampung Sewan, Tangerang. Sejak berhenti bekerja sebagai buruh pabrik puluhan tahun lalu, dia menjaga sekitar 20 makam.

"Kalau masalah bayaran saya tergantung orangnya, dia kasih gede milik saya, dia kasih kecil ya milik saya juga," ujar Cang In.

Dia mengaku mendapatkan paling banyak Rp 3 juta per tahunnya untuk menjaga dan membersihkan puluhan makam. Penghasilan itu tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya, karenanya Cang In juga berjualan penganan kecil.

Cang in memiliki tiga anak, dua anak laki-lakinya berusia 30 dan 25 tahun, sedangkan anak bungsunya masih kelas dua SMP.

Dia mengaku mendapatkan bantuan dari sebuah organisasi keagamaan, untuk biaya sekolah anak-anaknya.

"Pengennya sih terus dibantu sampai selesai gitu sekolahnya," harap dia.

Nyatanya tak ada yang sekolahnya tinggi di keluarga itu. Agus Tan, anak kedua mereka, hanya bisa menyelesaikan sekolah hingga lulus SMP. Dan sekarang sehari-harinya Agus kerja serabutan dengan penghasilan sekadarnya.

"Ya, paling bantu papa mama, kadang diajak saudara," kata Agus.

"Susah sih cari kerja. Teman saja yang sarjana saja susah. Kalau cewek sih cepat (dapat kerja) kayak di konveksi gitu," jelas Agus yang hanya lulusan SMP.

Dia terpaksa berhenti sekolah karena keluarganya tak bisa membiayainya lebih lanjut.

Menjelang imlek, biasanya Agus menerima pekerjaan dari sanggar barongsai.

"Nanti, pas Cap Go Meh, bakal main di Bogor dan Glodok," jelas dia.

Selain Cang In, banyak keturunan Cina di Kampung Sewan yang dikenal dengan Cina Benteng, hidup dalam keterbatasan, tak memilki pekerjan tetap.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved