Ingin 'Jinakkan' Donald Trump, Korea Utara Rekrut 4,7 Juta Orang Untuk Gabung Pasukan Militer
"Saya pokoknya akan menjinakkan si tua pikun AS yang gila itu dengan api,"
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG - Korea Utara mengklaim bahwa jutaan warganya secara sukarela bergabung dengan pasukan militer dalam misi "menjinakkan" Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Sebanyak 4,7 orang warga Korea Utara telah mendaftar dalam perekrutan militer sejak Jumat (29/9/2017), menurut laporan surat kabar Rodong Sinmun.
Baca: Ibu Guru Ini Ditangkap dan Akan Diberi Hukuman Maksimal Karena Berhubungan Intim Dengan Dua Siswa
Dari jumlah tersebut, 1,22 juta di antaranya merupakan perempuan.
Perekrutan yang dilakukan secara besar-besaran tersebut diikuti jutaan orang dari kalangan pelajar dan pekerja.
Klaim soal digelarnya perekrutan militer itu muncul setelah Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kembali mengeluarkan pernyataan bernada ancaman pada Jumat.
Baca: Indonesia Akan Terdampak Jika Korea Utara dan Amerika Terlibat Perang Nuklir
Dalam pernyataannya itu bahkan Kim menyebut Trump dengan sebutan "si tua pikun".
"Saya pokoknya akan menjinakkan si tua pikun AS yang gila itu dengan api," demikian sebut Kim Jong Un.
Pernyataan itu diutarakan usai Trump berpidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) bahwa AS tidak akan ragu menggunakan kekuatan militer untuk merespons Korea Utara.
Baca: Amerika Mulai Berlakukan Sanksi Ekonomi, 8 Bank Korea Utara Jadi Sasaran
Kabinet pemerintahan AS, terlebih Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson, kerap menegaskan bahwa AS terus mengharapkan penyelesaian secara diplomatik soal situasi memanas antara AS dan Korea Utara.
Namun, Trump seakan selalu mengacaukan penyelesaian masalah diplomatik di tengah krisis nuklir Korea Utara ini melalui pernyataan-pernyataannya.
Seperti yang dilakukannya, Sabtu (23/9/2017), melalui sebuah cuitan di Twitter.