Tragedi Kemanusiaan Rohingya
Menyeberang Ke Bangladesh, Pengungsi Rohingya Terancam Ranjau Darat
"Mereka tak sengaja menginjak semacam peledak pagi ini dan seorang di antara mereka telah kehilangan kakinya,"
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, DHAKA - Menyeberang ke Bangladesh ternyata tak menjamin pengungsi Rohingya bebas dari bahaya.
Perjalanan pengungsi Rohingya ke negeri yang berbatasan dengan Myanmar itu malah dikatakan membawa mereka pada ancaman ranjau darat.
Adanya ancaman tersebut baru diketahui setelah seorang perempuan Rohingya menjadi korban ledakan ranjau darat, Senin (4/9/2017), ketika dalam perjalanan ke Bangladesh.
Selasa (5/9/2017) ini, sudah ada dua anak-anak Rohingya yang menjadi korban, bahkan satu di antaranya harus kehilangan kakinya.
"Mereka tak sengaja menginjak semacam peledak pagi ini dan seorang di antara mereka telah kehilangan kakinya," cerita komandan polisi perbatasan, Manzurul Hasan Khan.
Baca: Presiden Rusia: Perang Dengan Korea Utara Picu Bencana, Beri Sanksi Juga Tak Guna
Belum diketahui pasti apa yang memicu ledakan tersebut yang dikatakan terjadi di wilayah teritorial Myanmar.
Namun, diyakini itu adalah ranjau darat.
Khan juga mengatakan bahwa perempuan Rohingya yang menjadi korban pada Senin turut kehilangan setengah kakinya akibat ledakan ranjau itu.
Selain itu, dikatakan bahwa banyak pengungsi Rohingya yang tiba di Bangladesh didapati memiliki luka tembakan di tubuhnya.
Baca: Korea Utara Tetap Uji Rudal, Korea Selatan Pertimbangkan Opsi Gunakan Kekuatan Militer
Namun, masih belum dapat diketahui pasti apa yang menjadi penyebab luka tembakan itu.
Hal ini mengingat akses awak media terhadap lokasi terjadinya penganiayaan warga Rohingya di Rakhine, Myanmar, sangat terbatas.
Tiga korban ranjau sudah mendapat perawatan di beberapa rumah sakit di kota terdekat dengan perbatasan Bangladesh, Cox's Bazar.