Korea Utara Tetap Uji Rudal, Korea Selatan Pertimbangkan Opsi Gunakan Kekuatan Militer
Korea Selatan mempertimbangkan opsi militer, menyusul uji rudal yang kembali dilakukan Korea Utara.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Korea Selatan mempertimbangkan opsi militer, menyusul uji rudal yang kembali dilakukan Korea Utara.
Selasa (5/9/2017), Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pihaknya sedang melihat kemungkinan opsi militer untuk menghadapi aksi nekat Korea Utara atas uji rudalnya.
Dikatakan opsi tersebut termasuk kemungkinan untuk memboyong persenjataan taktis nuklir Amerika Serikat ke Korea Selatan.
"Tak ada perubahan dalam prinsip pemerintah soal denuklirisasi," ucap juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Moon Sang Gyun.
Baca: Presiden Rusia: Perang Dengan Korea Utara Picu Bencana, Beri Sanksi Juga Tak Guna
Moon merespons pertanyaan soal pernyataan Menteri Pertahanan Song Young Moo yang sempat diutarakan sebelumnya.
Senin (4/9/2017), Song mengatakan ada kemungkinan penggunaan senjata taktis nuklir AS akan dipertimbangkan sebagai opsi untuk merespons Korea Utara.
Baca: Nuklir Korea Utara: Bagaimana seharusnya Trump menangani Korea Utara
Di tengah ancaman nuklir dan rudal Korea Utara yang memprihatinkan, Song butuh meninjau ulang opsi militer yang ada dan menentukan pilihan.
Sebelumnya, dalam pertemuannya dengan Menteri Pertahanan AS Jim Mattis, Song membahas soal desakan kubu konservatif Korea Selatan untuk memboyong aset-aset nuklir AS ke Korea Selatan.
Persenjataan taktis nuklir AS sempat ditarik dari Semenanjung Korea pada awal '90-an, setelah dua negara Korea tersebut sepakat untuk denuklirisasi. (Korea Herald/Yonhap)