Bergaji Besar Sebagai Bankir di Swiss, Pria Ini Pilih Jualan Sate, Simak Alasannya
Adalah Rio Vamory, yang mengaku bosan dengan pekerjaannya sebagai bangkir di bagian keuangan dengan jam kerja yang monoton.
Selanjutnya ia bekerja di industri perhotelan bagian keuangan, namun kerena jam kerja yang kurang teratur ia pun keluar dari tempat tersebut.
Rio sempat mengambil program kuliah kerja di Komunikasi Bisnis di Universitas Ekonomi di Zurich, Swiss.
Sebagai karya sarjana terakhir, ia berencana menciptakan rencana bisnis untuk 'Mr Satay.'
Untuk memuluskan rencannya tersebut ia membuat video dan mengumpulkan dana melalui crowdfunding.
Tak hanya sebagai tempat untuk mengumpulkan dana, crowdfunding ini juga sebagai tes pasar apakah banyak orang yang berminat dengan idenya.
Target modal awal sebesar 12.000 frank Swiss atau sekitar Rp 150 juta, tercapai melalui cara itu.
Uang itu selanjutnya dibelihan alat dan bahan untuk membuat gerobak kayu dengan kesan modern khas pedagang kaki lima di Indonesia.
Gerobak sate milik Rio mentap di Hardstrasse di Zurich Barat.
Namun kini keputusannya tersebut memasuki babak baru dalam hidupnya karena tepat setelah perayaan hari buruh, yaitu 2 Mei 2017, ia akan bergabung bersama truk makanan, seperti dilansir TribunTravel.com dari NZZ, koran paling prestisius di Swiss.