Sabtu, 4 Oktober 2025

Tragedi perempuan Italia yang bunuh diri karena video seks beredar viral

Tiziana Cantone mengakhiri hidupnya setelah selama setahun berupaya menghapus video seksnya yang beredar viral di internet.

Sehari kemudian, Maria Teresa Giglio memakamkan putrinya dalam sebuah peti mati putih. Di luar orang-orang menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang "manis, cantik, malaikat rapuh".

Siapa yang mengunggah video?

Ada sebuah paradoks sedih pada kisah kematian Tiziana Cantone ini. Dengan merenggut nyawanya sendiri, ia menarik lebih banyak perhatian pada video yang ia harap semua orang mungkin melupakannya.

Sang ibu memaksa dirinya sendiri untuk menonton tayangan video tersebut.

"Anda hanya bisa membayangkan bagaimana rasanya. Saya ingin melihat detail yang memungkinkan saya untuk memahami kebenaran. Itu bukan Tiziana saya," katanya, ia yakin bahwa putrinya berada di bawah pengaruh obat-obatan.

Ia yakin bahwa penyebaran video tidak terjadi secara kebetulan.

"Seolah-olah ini direncanakan, rencana kriminal. Mereka hanya ingin menunjukkan wajah gadis malang ini, dengan maksud mengekspos dirinya di internet."

Secara khusus, Giglio ingin mantan pacar putrinya, Di Palo, menjelaskan apa perannya dalam penyebaran video tersebut.

"Ia tidak membantu saya untuk menyelamatkan hidupnya. Tapi mungkin ia bisa membantu saya mendapatkan kebenaran. Saya putus asa."

Pada bulan November 2016, jaksa menanyai Di Palo selama 10 jam. Mereka ingin tahu apakah ada orang yang bersalah menghasut Tiziana agar bunuh diri. Di Palo menolak permintaan BBC untuk wawancara.

"Kami menahan diri untuk berkomentar, karena kami menghormati Tiziana perempuan malang yang sangat menderita karena publisitas yang sangat besar," kata Bruno Larosa, pengacara Di Paolo. "Kami percaya pengadilan dan harus dicatat bahwa klien saya tidak dituduh apa-apa."

Warisan kematian Tiziana

Buntut dari kasus bunuh diri Tiziana Cantone ini, nada perdebatan Italia tentang pornografi dan privasi ini berubah.

"Saya pikir kasus ini telah melahirkan suatu perbedaan, cukup drastis, terhadap cara pewarta Italia memberitakan kasus balas dendam pornografi," kata komentator sosial Selvaggia Lucarelli.

"Biasanya mereka menggunakan pendekatan yang sangat bebas, tapi kematiannya (Tiziana) telah mengubah hal itu. Dalam kasus berikutnya, salah satunya melibatkan selebriti, mereka jauh lebih hati-hati."

Namun ada juga sebuah pelajaran yang dipetik bagi siapa pun yang memilih untuk membagikan video intim secara daring.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved