Jumat, 3 Oktober 2025

Investigasi di Markas Abu Sayyaf

Menerobos Zona Merah Abu Sayyaf

Bagaimana kisah suksesnya jurnalis Indonesia ini tembus ke Sulu? Berikut laporan lansungsug dari Sulu.

Editor: Hendra Gunawan
KOMPAS.TV/KOMPAS.TV
Jurnalis Kompas TV Fristian Griec Humalanggi dan Kameramen Dimas Baskoro meliput langsung upaya pembebasan 14 Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia di Sulu, markas tempat Abu Sayyaf, Filipina Selatan. (KOMPAS.TV) 

Jelang sore, setelah mendengarkan penjelasan panjang dari kami, Sersan Kamlon lantas bersedia menyiapkan pengawalan ketat bagi kami agar bisa mengambil gambar situasi Sulu saat itu. Permohonan kami untuk diantarkan ke Patikul - kota yang berbatasan langsung dengan Jolo akhirnya dikabulkan.

Dalam perjalanan menuju Patikul, saya bisa menyaksikan bagaimana wajah kumuh Sulu. Penduduk lokal pun kebanyakan memilih sebagai pedagang warung kelontong atau kopra dalam jumlah sedikit yang hanya dijemur di depan rumah masing-masing.

Kami pun singgah sebentar di kamp militer Brigade 501 yang bertugas melakukan operasi militer di Sulu di bawah Komando Mindanao Barat atau Western Mindanao Command.

Kami hanya diizinkan berada di depan kamp. Saat itu tampak begitu sepi, hanya ada beberapa mobil tentara yang keluar masuk.

Informasi dari tentara yang bertugas di pos pintu masuk, sebagian besar tentara tengah diterjunkan ke sejumlah lokasi untuk menyergap kelompok Abu Sayyaf.

Kami pun melanjutkan perjalanan menuju Patikul. Wajah lain pulau Sulu pun terlihat. Pegunungan, hutan, dan jalanan kecil beraspal seolah menyimpan rapat-rapat misteri keberadaan anggota kelompok Abu Sayyaf dan para sanderanya. (kompas tv)

Sumber: Kompas TV
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved