Jumat, 3 Oktober 2025

Menelusuri Bisnis Prostitusi di Jepang

Gubernur Ishihara Mundur, Iklan Tidur Bareng Soineya Muncul (6)

Mantan Gubernur Tokyo Shintaro Ishihara terkenal galak dan tegas mengambil berbagai tindakan di masyarakat.

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-inlihat foto Gubernur Ishihara Mundur, Iklan Tidur Bareng Soineya Muncul (6)
IST
Iklan tidur bareng Soineya muncul setelah Gubernur Tokyo Shintaro Ishihara mundur.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Gubernur Tokyo Shintaro Ishihara terkenal galak dan tegas mengambil berbagai tindakan di masyarakat. Pada saat mengundurkan diri 23 Oktober 2012, banyak kalangan dunia malam di Tokyo bersorak-sorai karena diperkirakan mereka bisa "bernafas" lagi membuka tempat-tempat hiburan malam lebih bebas.

Kenyataan tidak demikian. Tanggal 30 November 2012 ternyata pihak kepolisian Tokyo bergerak menggerebek banyak klub malam yang menjalankan operasinya tidak legal.

Setidaknya 17 tempat dikunjungi polisi Tokyo baik di kawasan Kabukicho, Sjinkuku dan di daerah Minato-ku, serta Shimbashi Tokyo.

Polisi menahan sedikitnya 30 PSK dari China yang bekerja secara ilegal khususnya dari tempat-tempat pijat, yang sekaligus menawarkan pelayanan seks.

Di Shimbashi, wanita China berusia 52 tahun ditahan karena mendekati orang yang lewat dekat klub itu lalu menggandeng orang itu agar masuk ke klub malam tempatnya bekerja. Wanita China itu semacam calo yang bekerja berdasarkan komisi, kalau berhasil membawa masuk customer akan mendapat komisi ribuan yen.

Hukum Jepang sentuhan badan, apalagi sampai menarik ke tempat tertentu yang tidak kita kehendaki sudah dapat ditangkap pihak polisi apabila kita melaporkan kepada polisi.

Di tempat lain, misalnya daerah Ikebukuro, Tokyo yang terkenal banyak orang China di sana, dunia klub malam banyak yang merasa lega karena dianggap Ishihara sangat ketat dan mengganjal bisnis klub malam di sana. Tapi kini mulai banyak lagi klub malam bertebaran membuka diri bagi orang lewat.

Penggerebekan polisi besar-besaran pernah dilakukan  bulan April 2004, setahun setelah Ishihara menunjuk Yutaka Takehana sebagai Wakil Gubernur Tokyo.

Takehana langsung memerintahkan menutup banyak klub malam, toko penjual barang orang dewasa, menutup casino bawah tanah, klub hostes, tempat-tempat pijat XXX dan semua tempat mesum khususnya di daerah Kabukicho.

Semua itu dilakukan untuk membersihkan diri kota Tokyo karena ibu kota Jepang ini mengusulkan diri sebagai tempat penyelenggaraan Olimpiade 2016 yang ternyata kalah bersaing dan telah diputuskan Brasil sebagai tempat penyelenggara Olimpiade 2016.

Kini keramaian dunia malam mulai tumbuh lagi, setidaknya diceritakan tabloid Nikkan Gendai 8 November 2012.

Misalnya pesta dewasa dengan memanggil wanita PSK ke berbagai apartemen dilakukan dan hubungan intim dapat dilakukan di kamar khusus. Hal ini populer di antara karyawan perusahaan karena harganya dianggap biasa sekitar 20.000 yen atau sekitar Rp 2,3 juta (kurs Rp 116 per yen), pesta makan minum sepuasnya dan ada wanitanya.

Tapi pesta-pesta seks dan kegiatan mesum kembali disoroti polisi Toyo lagi. Tanggal 25 Oktober 2012, polisi menutup  Orange Group, tempat mandi sabun yang juga berlanjut dengan hubungan seks. Hal ini melanggar UU Anti Prostitusi di Jepang.

Selain itu berbagai toko video porno dan toko dewasa, klub hostes juga mulai di razia polisi kembali.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved