Senin, 29 September 2025

Pemerintah Perkuat Tata Kelola Ibadah Haji dan Umrah Lewat Digitalisasi

Digitalisasi layanan jamaah menjadi tuntutan zaman, khususnya agar jamaah mendapat kepastian, transparansi, dan kemudahan jemaah.

Istimewa
IBADAH HAJI - Komisaris Utama ICMI Travel Group, Darmizal saat peluncuran aplikasi dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Jakarta, Minggu (21/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terus memperkuat tata kelola ibadah umrah melalui Kementerian Haji dan Umrah.

Hal ini tentu terkait beberapa sorotan publik terkait pelaksanaan Haji dan Umrah selama ini.

Guna mendukung program tersebut, Komisaris Utama ICMI Travel Group, Darmizal mengenalkan Sistem Manajemen Aplikasi Real Time Travel Umrah (Smart-U). 

Inovasi digital ini bisa langsung terhubung dengan NUSUK, platform resmi Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk layanan haji dan umrah

Proses administrasi dan layanan Jamaah mulai dari pendaftaran sampai kepulangan, dikelola secara digital dan real time.

Baca juga: Menteri Haji Pastikan Prabowo Setujui Pembangunan Kampung Haji Didanai Danantara

“Digitalisasi layanan jamaah menjadi tuntutan zaman. Khususnya agar jamaah mendapat kepastian, transparansi, dan kemudahan dalam beribadah umrah,” ujar Darmizal di Jakarta, Minggu (21/9/2025).

Diketahui, Darmizal merupakan anggota pendiri dan tokoh senior dan pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal dan Wakil Ketua Komisi Pengawas Berperan penting dalam mendukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla selama kampanye presiden 2004.

Dia juga menempuh pendidikan Magister Hukum Bisnis dan Negara dari Universitas Gadjah Mada (2012) dan sedang menyelesaikan Studi Doktor Ilmu Sosial di Universitas Pasundan.

Menurut alumni UGM Yogyakarta ini, Smart-U merupakan sistem digital pertama di Indonesia yang bisa langsung terintegrasi dengan NUSUK Saudi.

Jemaah juga bisa memantau real-time tracking jamaah mulai saat pendaftaran sampai kepulangan, integrasi tiket & hotel, pengawasan dokumen perjalanan, layanan darurat dan laporan digital untuk keluarga di tanah air.

“Jamaah bisa memantau seluruh status perjalanan secara real-time. Keluarga di Indonesia pun tetap bisa mengikuti aktivitas ibadah anggota keluarganya di Tanah Suci. Sistem ini menghadirkan transparansi, meminimalisir penipuan travel nakal, sekaligus memberikan kenyamanan karena semua kebutuhan, visa, tiket, hotel, transportasi, hingga konsumsi,” jelas Darmizal.

Lebih jauh, Darmizal menekankan bahwa pemantauan ini tidak hanya mendukung kebutuhan jamaah, tetapi juga selaras dengan program pemerintah.

“Sekaligus mempercepat adaptasi biro travel resmi terhadap sistem internasional. Kami ingin menjadikan Indonesia sebagai pelopor digitalisasi manajemen umrah di Asia Tenggara, bahkan dunia,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Darmizal juga mengajak masyarakat, mitra travel, dan regulator untuk bersinergi membangun ekosistem perjalanan ibadah yang lebih profesional.

“Membuka diri untuk semua pihak yang ingin bergabung menjadi mitra travel terpercaya,” pungkasnya.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan