Ibadah Haji 2025
1.617 Jemaah Haji Lansia Mendarat di Madinah, Terbanyak dari Embarkasi Surabaya
- Musim haji 1446H/2025M telah resmi dimulai. Calon jemaah haji lanjut usia (lansia) tetap menjadi prioritas dalam penyelenggaraan tahun ini.
TRIBUNNEWS.CM, MADINAH - Musim haji 1446H/2025M telah resmi dimulai. Calon jemaah haji lanjut usia (lansia) tetap menjadi prioritas dalam penyelenggaraan tahun ini.
Berdasar data Siskohat pada hari pertama pemberangkatan, Jumat (2/5/2025), tercatat sebanyak 1.617 jemaah haji lansia telah diberangkatkan dari berbagai embarkasi menuju Kota Madinah, Arab Saudi.
Baca juga: Alasan Ketatnya Aturan Visa Haji hingga Ulama Arab Keluarkan Fatwa, Tak Hanya Denda Risikonya Nyawa
Jumlah itu setara dengan 21,83 persen dari total 7.412 jemaah haji yang terbang ke Tanah Suci pada hari pertama.
Keberangkatan jemaah lansia ini tersebar di 19 kloter dari berbagai embarkasi seperti Jakarta, Solo, Surabaya, Batam, Makassar, hingga Lombok.
Pesawat pertama yang mengangkut jemaah haji adalah kloter JKG 1, yang berangkat pukul 01:17 WIB menggunakan Garuda Indonesia GA 7301. Dari 393 jemaah, sebanyak 86 orang adalah lansia.
Baca juga: Jemaah Haji Indonesia Dapat Kartu Nusuk, Identitas Digital Resmi Selama Ibadah di Makkah dan Madinah
Sementara penerbangan terakhir hari itu adalah kloter JKG 4, yang lepas landas pukul 22:37 WIB dengan 106 lansia dari 393 calon jemaah haji.
Dari data yang ada, penerbangan dengan paling banyak lansia adalah embarkasi Surabaya (SUB 2) yang terbang dengan Saudi Arabia Airlines. Jumlahnya mencapai 124 lansia dari 376 jemaah. Dari tiga penerbangan Surabaya, totalnya 318 calon jemaah haji lansia.
Seiring fakta ini, program ramah lansia yang dicanangkan pemerintah bukan sekadar slogan, tetapi mulai nyata terlihat dari awal musim haji.

Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad, yang turut memantau kedatangan jemaah di Madinah, menyatakan kepuasannya atas proses penyambutan dan pelayanan terhadap para jemaah, terutama lansia, dan di hotel tempat mereka menginap.
“Kedatangan hari ini saya lihat baik, sangat baik, lancar. Kemudian jemaahnya juga tidak terlalu kelihatan lelah. Walaupun ini perjalanan sangat panjang, tapi tetap kelihatan lebih segar,” ujarnya di Madinah.
Menurut Abdul Aziz, skema jalur cepat (fast track) yang dijalankan pada sejumlah kloter sangat membantu mempercepat proses kedatangan jemaah, termasuk lansia.
“Mudah-mudahan semua proses, walaupun ada yang tidak pakai fast track, itu tetap tidak terlalu lama di bandara. Karena sekarang ini musim panas, sehingga kalau terlalu lama di airport, itu bisa melelahkan jemaah,” lanjutnya.
Dia juga menyoroti pentingnya proses yang nyaman dan cepat sejak dari bandara hingga ke hotel.
“Dari keluar, masuk bis, berangkat ke hotel, disambut dengan baik oleh pemilik hotel. Ini kita jadikan sebagai standar. Mudah-mudahan selanjutnya seperti ini,” pungkasnya.
Jumlah lansia yang cukup besar ini menunjukkan bahwa layanan khusus lansia dan jemaah risiko tinggi (risti) harus terus menjadi fokus utama.
Ibadah Haji 2025
Komite 3 DPD RI Usul Ada Kompensasi Otomatis Terhadap Jemaah Haji Telat atau Gagal Berangkat |
---|
Mekanisme Kuota Haji, Bagaimana Peran Pemerintah dan Swasta Memotong Daftar Antrean? |
---|
Kepala BP Haji: Isu Kesehatan Jemaah Haji Indonesia jadi Sorotan Arab Saudi |
---|
Kepala BP Haji Pastikan Belum Minta Tambahan Kuota Haji dari Pemerintah Arab Saudi |
---|
ICW Laporkan Dugaan Korupsi Haji 2025: Diduga Ada ASN Lakukan Pungli Makanan, Negara Rugi Rp251 M |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.