Selasa, 7 Oktober 2025

Ibadah Haji 2026

Mengenal Rakeen Mashariq & Al Bait Guests, 2 Syarikah Terpilih Layani Jemaah Haji Indonesia 2026

Penunjukan dua syarikah merupakan bagian dari reformasi tata kelola haji untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas pelayanan.

|
Penulis: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Dewi Agustina
DUA SYARIKAH - Penyelenggaraan ibadah haji tahun 1447 H atau 2026 M mendatang, jemaah haji Indonesia akan dilayani oleh 2 syarikah, yakni Al Bait Guests dan Rakeen Mashariq Al Mutamayizah Company For Pilgrim Service (Rakeen Mashariq). Foto jemaah haji tengah melaksanakan tawaf mengelilingi Kabah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Selasa (10/6/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyelenggaraan ibadah haji tahun 1447 H atau 2026 M mendatang, jemaah haji Indonesia akan dilayani oleh 2 syarikah, yakni Al Bait Guests dan Rakeen Mashariq Al Mutamayizah Company For Pilgrim Service (Rakeen Mashariq).

Syarikah adalah perusahaan lokal Arab Saudi yang secara resmi diakui untuk memberikan layanan kepada jemaah haji.

Baca juga: Wamen Dahnil Perkirakan Kebocoran Dana Haji 30 Persen dari Rp 17 T Salah Satu Penyebab Mahalnya BPIH

Syarikah bertugas memberikan layanan kepada jemaah haji, termasuk akomodasi, konsumsi, transportasi, dan pergerakan selama di Tanah Suci, terutama di fase puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Jumlah syarikah pada musim haji tahun depan berbeda jauh dari tahun haji sebelumnya (2025) yang mencapai 8 syarikah.

Ke-8 syarikah yang melayani   jemaah haji Indonesia tahun 2025 lalu adalah, Al Bait Guests, Rakeen Mashariq, Sana Mashariq, Rehlat & Manafea, Al Rifadah, Rawaf Mina, MCDC, Rifad.

 

 

Berkurangnya jumlah syarikah pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2026 setelah pemerintah melalui Kemenag dan Kementerian Haji dan Umrah melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan ibadah haji 2025 dengan 8 syarikah. 

Penunjukan dua syarikah ini merupakan bagian dari reformasi tata kelola haji yang bertujuan meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam pelayanan jemaah di Tanah Suci.

Pengurangan jumlah syarikah ini untuk meminimalkan praktik pungli dan manipulasi anggaran.

Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Kemenhaj mampu menekan menekan biaya syarikah.

Baca juga: Menag Nasaruddin Umar Klaim Kepuasan Jemaah Haji 2025 Naik, Meski Sempat Terkendala Visa

Penurunan biaya syarikah ini karena berkurangnya pungutan liar dan manipulasi anggaran. 

Biaya layanan syarikah berhasil ditekan dari 2.300 riyal menjadi 2.100 riyal per jemaah, menghemat hingga ratusan miliar rupiah.

"Dan Alhamdulillah biaya bisa kita tekan lebih dari 200 riyal Saudi yang tadinya biaya syarikah itu 2300. Tahun ini kita tekan tanpa ada pungli, tanpa ada manipulasi itu menjadi 2100. Dan ke depan kita hanya menggunakan 2 syarikah tidak lagi 8 syarikah," jelasnya.

 

Sejumlah Jemaah Haji Indoensia yang tengah melakukan Wukuf di Arafah. Arab Saudi. Kamis (5/6/2025). Setelah mengikuti proses wukuf, jemaah haji Indonesia secara bertahap akan diberangkatkan ke Muzdalifah mulai pukul 19.00 WAS atau setelah masuk waktu Magrib. (TRIBUNNEWS.COM/Dewi Aguistina)
Sejumlah Jemaah Haji Indoensia yang tengah melakukan Wukuf di Arafah. Arab Saudi. Kamis (5/6/2025). Setelah mengikuti proses wukuf, jemaah haji Indonesia secara bertahap akan diberangkatkan ke Muzdalifah mulai pukul 19.00 WAS atau setelah masuk waktu Magrib. (TRIBUNNEWS.COM/Dewi Agustina) (TRIBUNNEWS.COM/Dewi Agustina)
Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved