Pneumonia Jadi Penyakit Jemaah Haji Paling Banyak yang Ditangani di KKHI Mekkah
Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme, yaitu bakteri, virus, jamur, dan protozoa.
Namun, diperkirakan 6-15 persen pasien pneumonia komunitas yang dirawat tidak menunjukkan respons dalam jangka waktu tersebut.
Lalu tingkat kegagalan mencapai 40 persen pada pasien yang langsung dirawat di ICU.
“Jika setelah diberikan pengobatan secara empiris selama 48-72 jam tidak ada perbaikan, diagnosis, faktor-faktor pasien, obat-obat yang telah diberikan, dan bakteri penyebabnya harus ditinjau kembali,” tutupnya.
Terakhir , pihaknya merekomendasikan tetap menggunakan masker untuk pencegahan.
Terutama bagi yang sakit, berhenti merokok selama menjalankan ibadah haji, istirahat yang cukup sebelum dan sesudah ibadah haji.
Penuhi kebutuhan cairan, konsumsi makanan bergizi secara teratur.
Jika memiliki komorbid seperti Penyakit paru obstruktif kronis atau sering disingkat (PPOK), asma, diabetes melitus, jantung, ginjal, atau hati, dan tetap minum obat rutin secara teratur.
BP Haji Bakal Terapkan Manasik Kesehatan untuk Turunkan Angka Kematian Jemaah |
![]() |
---|
Komite 3 DPD RI Usul Ada Kompensasi Otomatis Terhadap Jemaah Haji Telat atau Gagal Berangkat |
![]() |
---|
Kepala BP Haji: Isu Kesehatan Jemaah Haji Indonesia jadi Sorotan Arab Saudi |
![]() |
---|
Soal RUU Haji dan Umrah, Amphuri Desak Regulasi Adil, Proporsional, dan Berpihak pada Jemaah |
![]() |
---|
3 Jemaah Haji Lansia Hilang Sejak Mei, Timwas DPR Desak Pemerintah Segera Temukan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.