Bos Shell Buka-bukaan hanya Sisa 5 SPBU Mereka yang Jual BBM, Besok Malam Habis
President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian mengungkap kondisi stok BBM Shell di Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian mengungkap kondisi stok Bahan Bakar Minyak (BBM) Shell di Indonesia.
Ia mengungkap dari 200 SPBU Shell yang tersebar di Pulau Jawa, hampir seluruhnya sudah kehabisan stok BBM jenis bensin sejak Agustus lalu.
Hal itu dia sampaikan saat rapat bersama Komisi XII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2025).
"Kalau dilihat sampai saat ini kami hanya menjual diesel, tetapi kalau untuk BBM jenis bensin bisa dikatakan hampir seluruh dari SPBU kami sudah mengalami situasi stock out," kata Ingrid.
Ingrid menjelaskan, saat ini hanya tersisa sekitar 5 SPBU Shell yang masih menjual BBM bensin.
"Saat ini yang ada mungkin tidak ada sampai 10, hanya sekitar 5 SPBU yang kalau kami melihat besok malam mungkin juga sudah habis," ujar Ingrid.
"Jadi, memang kami benar-benar mengalami stock out, kelangkaan, untuk BBM jenis bensin," jelasnya.
Baca juga: Warga Tangsel Gugat Bahlil, Pertamina dan Shell ke PN Jakarta Pusat Gara-gara BBM Langka
Situasi tersebut sebenaranya sudah coba Shell antisipasi. Ia mengatakan telah mengajukan permohonan kuota impor tambahan ke Kementerian ESDM sejak Juni 2025.
Permohonan itu diajukan karena mereka melihat adanya kenaikan permintaan terhadap BBM mereka.
Namun, Shell baru menerima tanggapan resmi melalui surat Wakil Menteri ESDM pada 17 Juli 2025.
Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa ada pembatasan kegiatan impor.
"Surat tersebut mengatakan bahwa impor saat ini dibatasi hanya 10 persen di atas penjualan dari tahun 2024," ucap Ingrid.
Menindaklanjuti hal tersebut, Shell melakukan serangkaian rapat koordinasi dengan Kementerian ESDM.
Baca juga: SPBU Vivo di Tendean Jakarta Mulai Ada Stok BBM, Shell Hanya Jual Solar
Koordinasi itu juga termasuk pertemuan dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada 19 September.
Dalam pertemuan dengan Bahlil, dihasilkan keputusan terkait penyediaan BBM dalam bentuk base fuel oleh Pertamina Patra Niaga.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.