Riset Industri Asuransi: Orang Indonesia Cenderung Menunda Perawatan Kesehatan karena Alasan Biaya
Kesadaran masyarakat mengalokasikan sebagian penghasilan untuk membeli polis asuransi kesehatan keluarga perlu terus diakselerasi
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
Sanusi
"Kendala tersebut bukan hanya menunda perawatan, tetapi juga mengganggu pekerjaan, aktivitas rumah tangga, serta tanggung jawab lainnya," ujarnya.
"Dari hasil riset, pasien Indonesia menginginkan layanan kesehatan yang terjangkau, mudah diakses, dan sesuai dengan kehidupan sehari-hari mereka, bukan sebaliknya. Menghadirkan layanan kesehatan yang tidak merepotkan adalah bagian dari komitmen kami untuk pasien disaat mereka membutuhkan kami, sehingga mereka bisa fokus pada kesembuhan," kata Arjan Toor, CEO, Health, Prudential Plc.
Vivin Arbianti Gautama, Chief Customer & Marketing Officer Prudential Syariah, menambahkan, deteksi dini memungkinkan tindakan pencegahan yang tepat untuk menghindari komplikasi yang lebih serius.
"Meningkatkan akses dan keterjangkauan layanan kesehatan membutuhkan kolaborasi antara penyedia layanan kesehatan, perusahaan asuransi, dan pemerintah," ungkapnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Industri Asuransi Garap Peluang Bisnis di Olahraga Padel |
![]() |
---|
Dorong Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan, Tugu Insurance Perkuat Strategi Perusahaan |
![]() |
---|
Banyak Badai PHK, Industri Asuransi Dinilai Lebih Stabil Dibanding Industri Lain |
![]() |
---|
Prudential Raup Premi Rp 20,8 Triliun di 2024, Laba Bersih Lini Asuransi Syariah Rp 264,3 Miliar |
![]() |
---|
Asuransi Syariah Tumbuh 4 Persen di 2024, Industri Hadapi Tantangan Pelemahan Daya Beli |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.