Dorong Ketahanan Pangan, Uji Coba Padi Biosalin Telah Hasilkan Panen 18,68 Ton di Cilacap Jateng
Padi biosalin 2 sendiri merupakan varietas yang dikembangkan untuk memiliki ketahanan terhadap air laut.
Penulis:
Seno Tri Sulistiyono
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksanaan uji coba padi varietas biosalin 2 telah selesai sebagai upaya menciptakan mendorong pertanian berkelanjutan untuk ketahanan pangan.
Hasil uji coba tersebut menghasilkan panen perdana sebanyak 18,68 ton di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Padi biosalin 2 sendiri merupakan varietas yang dikembangkan untuk memiliki ketahanan terhadap air laut. Program ini dimulai pada Januari 2025 lalu di lahan seluas 0,5 ha milik Kelompok Tani Karya Utama II di Desa Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten, Cilacap.
Baca juga: Industri Semen Indonesia dan China Kerjasama Penanganan Waste Heat Recovery
Dalam pelaksanaannya, program yang melibatkan 10 orang petani itu dilakukan dengan 3 metode, yaitu metode tradisional petani setempat, metode Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan metode Guru Besar Ilmu Tumbuhan (Botani) Universitas Gadjah Mada Profesor Gembong Soetoto Tjitrosoepomo.
Masing-masing metode diterapkan di lahan seluas 1.500 m2 dengan pemberian bibit sebanyak 25 kilogram (kg).
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, uji coba yang dijalankan secara kolaborasi antara Solusi Bangun Indonesia Pabrik Cilacap bersama Pemkab Cilacap dan kelompok petani merupakan upaya kolektif untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan di Indonesia.
Baca juga: Semen Indonesia Berangkatkan 880 Peserta Mudik ke Empat Provinsi
Menurutnya, selain memberikan bantuan bibit, Perusahaan juga memberikan pendampingan secara intensif kepada para petani dengan melibatkan tenaga ahli dari kelompok akademisi dan lembaga terkait.
"Keberhasilan ini mendorong ketahanan pangan di Indonesia dan bentuk dukungan terhadap Asta Cita Presiden Prabowo dalam mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan," kata Vita dikutip Selasa (22/4/2025).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah Kabupaten Cilacap, Sujito menyampaikan, varietas ini akan direplikasikan di Kabupaten Cilacap, terutama untuk sawah seluas 2.569 hektar yang terdampak air asin dan tersebar di 12 kecamatan, dari total 24 kecamatan di Kabupaten Cilacap, dengan karakter tipe tanah dan kondisi yang sama.
"Harapannya, produksi padi meningkat dan kesejahteraan petani pun ikut terangkat,” kata Sujito.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Besok Sabtu 20 September 2025: Mayoritas Berawan |
![]() |
---|
Gara-gara Limbah Program MBG, Air Sumur Warga di Purwokerto Berbau dan Warnanya Hitam |
![]() |
---|
Menu MBG di Banyumas Cuma Berisi Kacang Rebus, Roti Tawar, dan Susu, Ini Kata Dinas Pendidikan |
![]() |
---|
Jelang Demo di DPRD Pati: Polisi Imbau Pelajar Tak Ikut, Massa Desak Gerindra Pecat Sudewo |
![]() |
---|
Sosok Tri Gunarwi, Emak-emak Masuk Sumur 12 Meter Usai Diajak 2 Pria, Suami Jadi Penyelamat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.